Senin 09 Mar 2015 06:46 WIB

Kondisi Beras Kotor dan Bau, Pemkot Sukabumi akan Kembalikan ke Bulog

Truk operasi beras Bulog
Foto: Republika/Dewi Mardiani
Truk operasi beras Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, akan mengembalikan beras yang dibeli dari Perum Bulog Sub Divre III Cianjur untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar beras murah.

"Pengembalian beras ini karena banyak laporan dan dikeluhkan oleh masyarakat yang disebabkan kualitasnya tidak sesuai dengan standar yang diharapkan seperti kotor dan bau sehingga masyarakat yang merasa kecewa dan tidak jadi membeli beras tersebut," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna kepada wartawan di Sukabumi, Ahad.

Menurut dia, sebelum mengembalikan beras tersebut kepada pihak Perum Bulog, pihaknya beserta seluruh instansi terkait lainnya akan melakukan pemeriksaan ke setiap kecamatan untuk melihat lebih jelas tentang kualitas beras yang dijual kepada masyarakat melalui operasi pasar itu.

Apabila kualitasnya memang tidak sesuai dengan standar yang diharapkan oleh semua pihak, pemerintah setempat akan segera mengembalikan beras tersebut kepada Perum Bulog.

Dilaksanakannya OP ini selain untuk memenuhi harapan dan aspirasi masyarakat juga sebagai salah satu upaya pemerintah menekan harga beras yang terus meningkat.

"Kita masih melakukan evaluasi, tetapi dengan banyaknya laporan dengan kualitas beras OP yang disediakan oleh Bulog maka kami akan mengembalikannya," katanya.

Di sisi lain, harga beras yang dijual kepada masyarakat melalui OP ini yakni Rp 7.400 per kilogram, karena Pemerintah Kota Sukabumi membeli kepada Perum Bulog sebesar Rp 6.800 per kilogram ditambah biaya operasional dan ongkos angkut dari gudang Bulog sebesar Rp600 per kilogram.

Sedangkan banyaknya beras yang dibeli oleh pihaknya untuk keperluan OP ini sebanyak 7 ton untuk tujuha kecamatan yang masing-masing kecamatan dialokasikan 1 ton.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement