REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Seorang warga satuan permukiman VI Desa Bukit Harapan, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang berasal dari Medan, tewas di rumahnya dengan 10 luka bekas tusukan.
Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Andhika Vishnu, melalui Kapolsek Ipuh Iptu Rikky Operiady, di Mukomuko, Minggu, mengatakan, Bokner Sobora (51), tewas di rumahnya di Desa Bukit Harapan, Sabtu (7/3) malam sekitar pukul 21.45 WIB.
Pria asal Medan Sumatera Utara ini, katanya, diduga dibunuh oleh dua orang pelaku dengan inisial BH?karyawan PT Alno dan J warga desa setempat.
Namun, katanya, pihaknya belum mengetahui motif dua orang pelaku ini tega membunuh korban dengan 10 tusukan, yakni tujuh di bagian depan dan tiga tusukan bagian belakang tubuh korban.
Sebelum tewas, katanya, korban Bokner yang juga berjualan manisan ini sempat dibawa ke puskesmas terdekat namun nyawanya tidak terselamatkan karena kehabisan darah.
Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi peristiwa itu berawal saat dua orang pelaku datang ke warung korban untuk membeli sesuatu.
Karena korban dan kedua orang pelaku ini sudah lama saling kenal, katanya, sehingga tidak ada sedikit pun kecurigaan.
Kemudian, katanya, kedua pelaku ini masuk ke dalam dan menuju dapur rumah korban. Pelaku berinisial BH yang diduga menusuk korban dari belakang dan depan.
Sedangkan pelaku J, katanya, mendorong Irasari istri korban ke dalam kamar.
Karena pelaku melihat korban sudah tidak berdaya di lantai rumanya, kedua pelaku ini langsung melarikan diri.
"Setelah kejadian istri korban berteriak histeris hingga warga setempat langsung berdatangan ke rumah korban," ujarnya.
Dari keterangan istri korban, katanya, sebelum peristiwa penusukan itu tidak ada pertengkaran antara kedua pelaku dengan korban.
Namun, katanya, lima hari sebelum kejadian, Ibu pelaku BH dan JM pernah datang ke rumah korban untuk meminjam sejumlah uang. Tetapi tidak diberikan.
"Istri korban bilang mereka belum punya uang untuk memberikan pinjaman kepada dua orang tua pelaku ini," ujarnya.
Menurutnya, meskipun sudah ada pengakuan dari istri korban terkait dengan masalah itu tetapi belum bisa dijadikan kesimpulan motif pembunuhan itu karena tidak dapat meminjam uang kepada keluarga korban.
Jasad korban, katanya, rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Medan.