REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah pemerintah kembali memperlancar distribusi beras miskin (raskin), harga beras di sejumlah daerah pun kini mulai menurun. Meski begitu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai harga beras tidak bisa terus menerus turun.
"Harga beras itu jangan selalu berpikir diturunkan terus," ujar JK di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DIY, Sabtu (7/3).
Sebab menurutnya, keseimbangan antara harga beras dengan produksi petani harus dijaga. Ia mengatakan jika harga beras semakin turun dan menjadi sangat murah, para petani lah yang akan dirugikan.
Sehingga, para petani kemungkinan akan berhenti memproduksi beras dan kenaikan harga beras pun kembali terjadi. "Harus ada keseimbangan antara harga dan produksi petani," katanya
Untuk mengendalikan harga, pemerintah akan menjamin distribusi beras miskin (raskin) serta menjaga anggaran subsidi.
"Walaupun harga (beras) umum naik, itu (raskin) tetap harus disubsidi. Terus berjalan subsidi," jelas Wapres.
Harga beras di sejumlah pasar tradisional di sejumlah daerah terpantau mengalami penurunan. Di Malang dan Yogyakarta harga beras mulai turun, meski penurunannya masih belum signifikan, yakni sebesar Rp200 hingga Rp300 per kilogram.