Sabtu 07 Mar 2015 14:45 WIB

JK Sebut Pemerintahan Jokowi-JK Masih Aman

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Satya Festiani
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan jatuhnya pemimpin negara dari kursi presiden disebabkan oleh faktor ekonomi dan politik yang terjadi secara bersamaan. Ia mencontohkan, kondisi ini terjadi saat masa pemerintahan Soekarno dan Soeharto.

"Hampir semua presiden jatuh itu karena dua hal, krisis ekonomi dan politik. Bung Karno jatuh karena harga bensin dan beras naik. Susah kita. Kemudian diikuti politik. Presiden Soeharto juga sama harga-harga naik dan kemudian krisis politik. Ya jatuh," kata JK saat memberikan sambutan dalam pembukaan seminar nasional pra muktamar Muhammadiyah ke-47 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, DIY, Sabtu (7/3).

Menurutnya, pemerintah pun akan jatuh jika krisis ekonomi dan politik terjadi bersamaan. Namun, pemicu utama lengsernya sebuah pemerintahan, kata JK, lebih disebabkan oleh faktor ekonomi ketimbang faktor politik.

Kendati demikian, ia menilai masa pemerintahan Jokowi - JK saat ini pun masih aman. Meskipun, saat ini juga terjadi kenaikan harga bahan pokok yang dipicu oleh kenaikan BBM serta terjadinya kisruh lembaga KPK dan Polri.

"InsyaAllah karena kita perbaiki ekonomi dan politik kan," kata JK.

Wapres pun mengatakan, pada tahun 1850-1957, pemerintah jatuh setiap tahun. Hal ini, kata JK, lebih disebabkan oleh sistem parlementer yang dianut Indonesia pada saat itu.

"Kalau ini presidensial kan tidak. Beda sekali. Jadi yang jatuh yang saya maksud pada saat parlementer, mudah sekali. Kondisi sekarang bukan kayak gitu. Tapi kalau kita liat zaman orla orba itu jatuhnya karena ekonomi dan politik," terang JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement