REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Kepolisian Resor Metro Tangerang selama bulan Januari-Februari 2015 sudah mengungkap lima dari enam kasus begal atau perampasan kendaraan bermotor di jalan.
Kasatreskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo di Tangerang, Sabtu (7/3), mengatakan, dari kasus tersebut berhasil ditangkap sejumlah tersangka dari beberapa kelompok begal. "Ada juga pelaku yang kami tembak kakinya karena berupaya kabur saat dilakukan penangkapan," kata AKBP Sutarmo.
Dijelaskan, ada enam kasus begal yang terjadi di wilayah hukum Kota Tangerang selama periode Januari - Februari itu, yakni dua kasus begal mobil dan empat kasus begal sepeda motor. Dari kasus-kasus di wilayah yang secara administratif masuk Provinsi Banten dan secara hukum di bawah Polda Metro Jaya tersebut, lima kasus telah berhasil diungkap dan yang lainnya masih dalam pengembangan petugas di lapangan.
Usai dilakukan penangkapan para kelompok begal itu, katanya, kondisi Kota Tangerang terbilang sudah lebih aman meski warga harus tetap waspada. Terutama di wilayah yang masih minim penerangan. Sebab, para pelaku kerap memanfaatkan kondisi gelap dalam melakukan aksinya. "Harus tetap waspada walaupun kami terus melakukan penindakan," ujarnya.
Pemerintah Kota Tangerang telah memanfaatkan 33 CCTV di sejumlah persimpangan jalan untuk mengawasi aksi begal pada malam hari. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, CCTV milik pemerintah kota yang dikelola Dinas Perhubungan akan diaktifkan selama 24 jam.
Bila selama ini CCTV itu untuk memantau lalu lintas maka saat ini juga bisa membantu kepolisian dalam mengawasi aksi begal yang kini sedang marak. Pemkot Tangerang pun sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengawasan secara intensif terutama di tempat-tempat gelap.
"Biasanya kelompok begal beroperasi di lokasi gelap. Maka dari itu perlu adanya pengawasan pemantauan keliling. Di sisi lain CCTV akan dimanfaatkan," ujarnya.