Sabtu 07 Mar 2015 13:57 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Jokowi tak Boleh Takut Eksekusi Anggota Bali Nine

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo diminta untuk tidak ragu melakukan eksekusi terhadap dua terpidana mati dari Australia.

Upaya dari pemerintah Australia untuk meloloskan dua gembong narkoba 'Bali Nine', itu adalah hal yang wajar dilakukan dalam melindungi warga negaranya.

Pengamat Hubungan Internasional (HI) Tirta Mursitama mengatakan, tak ada hal yang perlu dikhawatirkan dengan eksekusi terhadap dua terpidana mati asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Tekanan dan lobi dari pemerintah Australia hanyalah perang urat saraf demi lolosnya kedua terpidana mati tersebut.

"Itu psy war saja dari Australia, Presiden (Jokowi) tidak perlu takut. (Hukuman mati) harus tetap dilakukan," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3).

Menurutnya, pelaksanaan eksekusi mati tidak akan membuat hubungan bilateral Indonesia dan Australia menjadi seburuk yang dibayangkan. Ketegangan hubungan kedua negara hanya akan terjadi sesaat. Tetapi dalam jangka panjang, Tirta yakin hal itu tidak akan terjadi.

Dosen HI Universitas Bina Nusantara ini mengatakan, gencarnya Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk membebaskan warganya tak lepas dari situasi politik domestik jelang pemilu di negeri Kanguru itu. Kepercayaan publik Australia terhadap Abbott yang sebelumnya 'jatuh', bisa terdongkrak dengan sikap keras Abbott.

Dia menambahkan, Australia justru lebih tergantung kepada Indonesia dalam beberapa hal. Produk-produk Australia terutama susu dan daging banyak ekspor ke Indonesia. "Produk pertenakan Australia sekitar 60 persennya ke Indonesia," ujarnya.

Tirta mengatakan, jika hubungan Indonesia dan Australia memburuk dan berdampak pada hal tersebut, Abbott bisa ditekan para pebisnis di negeri Kanguru bila salah bersikap. Untuk itu, menurut Tirta, Abbott pasti juga berhati-hati karena Australia tak mau rugi dalam jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement