Sabtu 07 Mar 2015 13:01 WIB

Menkes Selalu Pegang Erat Tasnya saat di Bandara, Mengapa?

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
  Menkes Nila Farid Moeleok (kiri) dan Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Purnawan Basundoro (kanan) saat konferensi pers terkait Program Indonesia Sehat di Kantor Kemenkes Jakarta, Rabu (5/11). (Antara/Andika Wahyu)
Menkes Nila Farid Moeleok (kiri) dan Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Purnawan Basundoro (kanan) saat konferensi pers terkait Program Indonesia Sehat di Kantor Kemenkes Jakarta, Rabu (5/11). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F Moelok selalu memegang erat tasnya saat berada di bandara. Nila mengaku takut jika ada orang yang memasukan Narkoba ke dalam tasnya.

Nila mengatakan, ia khawatir dengan peredaran Narkoba saat ini. Ia juga merasa heran mengapa banyak orang berani memasukkan narkoba ke Indonesia padahal hukumannya mati.

"Saya selalu memegang tas dengan erat dan benar saat di bandara. Kalau tas sampai dimasuki narkoba, hukumannya bisa mati," katanya, Jumat (6/3).

Terkait hukuman mati bagi pengedar dan bandar Narkoba, Menkes mengaku setuju. Sebab korban Narkoba di Indonesia, terus bertambah.

Menurutnya bukan hanya Indonesia yang menerapkan hukuman mati bagi para pengedar dan bandar Narkoba, Malaysia juga menerapkan hukum yang sama.

"Kalau hukuman kepada pengedar narkoba tidak berat, kasihan para korban narkoba. Banyak anak mati muda karena narkoba, siapa tahu yang mati tersebut sebenarnya anak jenius yang seharusnya punya potensi besar," jelasnya.

"Makanya pengedar narkoba memang pantas dihukum berat. Apalagi narkoba bisa menimbulkan HIV, Hepatitis C, TBC, bahkan  hang otaknya." tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement