Sabtu 07 Mar 2015 12:58 WIB

Di Wonogiri Harga 'Gas Melon' Tembus Rp 20 Ribu

Rep: Edy Setyoko/ Red: Indira Rezkisari
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI - Harga bahan kabar gas elpiji ukuran tiga kilogram, sepertinya tidak pernah bersahabat dengan konsumen. Kini, harga 'gas melon' di pelosok Kabupaten Wonogiri, Jateng, mencekik hingga Rp 20 ribu.

Harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji ukuran tiga kilogram di Propinsi Jawa Tengah, terus merangkak naik. Mulai mengalami kenaikkan dari Rp 12.750 menjadi Rp 15.500 pertabung. Hingga pelosok wilayah Kabupaten Wonogiri, misalnya, harga tersebut bisa lebih jauh tinggi. Bahkan, tembus Rp 20 ribu rupiah per tabung.

''Kenaikkan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut, sudah terjadi sejak Februari lalu,'' ungkap Wahyu Widayanti, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Wonogiri, Sabtu (7/3).

Untuk Kabupaten Wonogiri sendiri, resmi diberlakukan kenaikkan harga baru per 23 Pebruari 2015 lalu. Harga rincian harga jual agen ke sub penyalur atau pangkalan Rp 14.250. Dan, di tingkat pangkalan Rp 15.500 pertabung. Sedang penerapan di masing-masing kabupaten/kota kemungkinan berbeda.

Meski demikian, Wahyu Widayanti, mengatakan kenaikan harga tidak otomatis berkaitan dengan masalah pendistribusian. Dalam pantauan di daerah, dia mengaku, tidak menemukan masalah berarti.

Harga eceran tertinggi ditemukan di wilayah Kecamatan Kismantoro, Karangtengah dan Paranggupito. ''Jauh-dekatnya jarak pengiriman dari agen ke pangkalan, tidak menjadi masalah. Akan tetapi, dari pangkalan menuju pengecer inilah yang menyebabkan lonjakan harga,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement