Sabtu 07 Mar 2015 05:31 WIB

Sebuah Drone Jatuh di Sumba Barat Daya

Sebuah drone Phantom DJI.
Foto: Reuters
Sebuah drone Phantom DJI.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Andi Wijaya mengatakan pesawat tanpa awak (drone) yang jatuh di Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, NTT adalah pesawat jenis Phantom-3 yang dikendalikan lewat remote kontrol.

"Drone yang dilengkapi pula dengan kamera di bagian bawahnya itu sering digunakan oleh para petualang yang suka berwisata dengan sistem pengendali lewat remote kontrol," katanya di Kupang, Jumat, ketika dikonfirmasi soal jatuhnya drone di kawasan hutan Tiluwata, Desa Bondologil, Sumba Barat Daya, Pulau Sumba.

Pesawat tanpa awak itu ditemukan oleh Bani Niga (39) dan Agustinus Ngongo Bili (36), asal Desa Totok pada pertengahan Februari lalu ketika sedang berburu hewan liar di kawasan hutan Tiluwata.

"Saya perintahkan anggota di Sumba Barat Daya untuk mengecek pesawat tanpa awak tersebut. Dan, setelah diselidiki, ternyata pesawat itu jenis Phantom-3 yang biasa dikendalikan lewat remote kontrol," katanya.

Dia menolak adanya spekulasi yang menyebutkan bahwa jatuhnya pesawat tanpa awak itu ada korelasinya dengan rencana pemerintah Indonesia melakukan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia dalam kasus "Bali Nine".

"Pesawat jenis Phantom-3 yang dikendalikan lewat remote kontrol itu hanya mampu terbang selama 20-30 menit di udara. Jadi, sangat tidak logis kalau jatuhnya pesawat tersebut ada kaitannya dengan rencana eksekusi mati kepada dua warga Australia," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement