Jumat 06 Mar 2015 16:41 WIB

Banyak Peserta tak Bayar Iuran BPJS

Rep: C12/ Red: Ilham
BPJS Kesehatan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
BPJS Kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Sri Saptarini menyatakan banyak peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan non-PBI atau mandiri di Kabupaten Bandung yang tidak membayar iuran bulanan BPJS. 

Bahkan, beberapa masyarakat ada yang mendaftar hanya ketika sakit. "Ketika ia sakit, daftar, seminggu kemudian aktif dan langsung berobat," jelas Sri, Jumat (6/3).

Setelah berobat, masyarakat yang berperilaku seperti itu tak lagi membayar iuran pada bulan-bulan berikutnya. Beberapa masyarakat ada yang memang tidak memahami tentang konsep BPJS ini dan ada pula yang memang berniat nakal.

"Satu karena tidak mengerti, kedua ya nakal, artinya berniat enggak bayar," ujar dia. Padahal, meski tidak dalam kondisi sakit, masyarakat tetap harus bayar iuran bulanan BPJS.

Ia mengumpamakan, kalau di kredit motor, ketika beberapa bulan tidak membayar cicilan, maka motor akan ditarik. Terkait BPJS sendiri, jika dalam waktu tiga bulan tidak membayar iuran secara berturut-turut, maka kartunya tidak bisa digunakan lagi. 

Dalam kondisi itu, warga tersebut harus melunasinya dan membayar denda. "Itu banyak kejadiannya, padahal pemerintah begitu baik, tapi masyarakat ini enggak mengerti atau nakal," kata dia. 

Apalagi, kasus seperti itu bukan hanya satu atau dua orang. Tapi itu sudah lingkup nasional. Akibatnya, dana pemerintah pun habis karena menalangi klaim-klaim dari rumah sakit. "Kalau yang Puskesmas, sakit atau enggak, BPJS harus tetap dibayar," lanjut dia.

Kondisi tersebut diketahui Sri lewat data komputerisasi. Ketika ada pemilik kartu BPJS yang tidak membayar iuran beberapa bulan, itu secara otomatis keikutsertaannya telah dihentikan. "Misal ketika mau berobat di Soreang, di komputer tuh sudah diclose karena enggak bayar iuran," tutur dia. 

Terkait data jumlah peserta BPJS yang sudah tidak aktif karena tidak membayar itu, Republika mencoba menyambangi kantor BPJS di Desa Soreang. Namun, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Soreang yang bernama Jayadi tidak berada di tempat karena sedang ada kunjungan ke Sumedang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement