REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov jatim) bertekad mengembangkan infrastruktur transportasi untuk menarik semakin banyak investasi.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyampaikan, infrastruktur transportasi merupakan penunjang perdagangan yang sangat dibutuhkan para pelaku industri.
Ia mencontohkan, salah satu penguatan infrastruktur di Jawa Timur adalah dengan pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong.
"Kami telah menyiapkan lahan yang sangat luas, yakni sekitar 386 Hektare. Namun untuk pembangunan tahap awal, baru seluas 38,86 ha yang dibangun dan dioperasikan," ujar Saifullah saat pembukaan pameran Indoprt Expo tahun 2015 di Hall Grand City Surabaya, Rabu (5/3).
Menurut Saifullah, Pelabuhan Teluk Lamong dibangun secara modern untuk menunjang kebutuhan industri di Jawa Timur. "Sarana ini dibangunan lengkap dengan segala kemudahan pengurusan perijinan yang terkait dengan investasi, sebab Teluk lamong dibangun dengan dengan sarana satu atap," kata dia.
Pelabuhan besar, menurut Saifullah, disiapkan sejalan dengan pembangunan sarana jalan di Jawa Timur. Ia merinci, jalan nasional yang ada di Jawa Timur tercatat sepanjang 2,027 Km, jalan propinsi 2.000,98 Km dan jalan Kabupaten/Kota sepanjang 23.491,92 Km.
Komitmen Pemprov Jawa Timur meningkatkan investasi, menurut Saifullah bisa dibuktikan dengan melihat grafik pertumbuhan investasi.
Ia merinci, pada 2014, investasi di Jawa Timur tercatat sebesar Rp 145,03 triliun, dengan rincian Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 19,29 triliun, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 42,55 triliun dan PMDN Non-Fasilitas sebesar Rp 83,19 triliun.
Ia melanjutkan, peningkatan juga terjadi dalam kinerja perdagangan di Jawa Timur untuk barang dan jasa, baik luar negeri maupun antardaerah. Pada 2013, nilai perdagangan Jawa Timur sebesar Rp 539,111 triliun, dan tahun 2014 meningkat menjadi Rp 611,323 triliun.
Penguatan perekonomian di Jawa Timur, menurut Saifullah, tercermin jelas dari nilai pertumbuhan ekonomi. Pada 2014, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tercatat sebesar 5,86 persen, atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang hanya mencapai 5,02 persen.