Jumat 06 Mar 2015 10:10 WIB

Pemprov Jabar Usulkan Monorel Bandung Dipamerkan Saat KAA

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
  Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Prototipe monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan menggelar pameran monorel di Gedung Sate, saat peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 pada 25 April 2015. Pameran ini dilakukan, untuk memperkenalkan transportasi massal yang akan diterapkan di Bandung Raya.

"Ini baru semacam usulan teman-teman saja di dalam, nantinya ingin ada semacam eksibisi di Gedung Sate," ujar Asisten Daerah IV Bidang Administrasi Pemprov Jabar Iwa Karniwa.

Iwa mengatakan untuk pameran monorel tersebut akan didatangkan langsung dari Cina. Selama ini penjajakan kerja sama terus dilakukan dengan BUMN Cina yakni China National Machinery Import and Export Corporation (CMC). Adapun dari Jabar dibentuk PT Jabar Moda Transportasi.

"Kami akan datangkan langsung dari China, karena ini masih tahap diskusi. Untuk kepastiannya semuanya masih dalam proses," katanya.

Peringatan KAA ke-60 sebenarnya nanti akan digelar di Gedung Merdeka Bandung pada 25 April 2015. Ada 109 negara mengikuti konferensi internasional itu. Para delegasi juga dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah titik di Bandung.

Persiapan lainnya yang dilakukan oleh Pemprov Jabar untuk memperingati Konferensi adalah memperbaiki, selasar barat dan timur Gedung Merdeka. Menurut Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum (HPU) Setda Jabar Ruddy R Gandakusumah, pihaknya turut melakukan pemeliharaan karena Gedung merdeka di bawah pengelolaan HPU. Ruddy menjelaskan, seluruh perbaikan ini memakan anggaran kurang lebih Rp 800 juta.

"Kami melakukan pengecatan, pemeliharaan, perbaikan meja sidang, dan Selasar barat timur diganti lantainya jadi marmer," jelasnya.

Ruddy mengatakan, sejumlah perbaikan terutama lantai selasar sudah direncanakan sejak lama oleh Pemprov Jabar.  Karena, perbaikan Gedung Merdeka bagian luar menjadi kewenangan Pemerintah Kota. Sementara bagian, dalamnya menjadi kewenangan Pemprov Jabar.

"Meski hanya dipakai sehari pada 24 April. Ini juga tugas rutin untuk menjaga aset negara," ujarnya.

Khusus untuk pengerjaan penggantian lantai, kata dia, Pemprov Jabar memakai Perpres 34 tahun 2014 semacam eksepsi dari mekanisme pengadaan barang tanpa lelang dengan melakukan penunjukan langsung. "Ini ditargetkan selesai 31 hari kerja atau pada 2 April," katanya.

Pekerjaan dikebut, kata dia, agar bisa selesai sebelum tenggat waktu. Apalagi, Wapres Jusuf Kalla direncanakan akan meninjau langsung seluruh persiapan pada awal April nanti. Penunjukan langsung proyek penggantian marmer, sudah dikonsultasikan ke pemerintah pusat dalam hal ini Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Sebelum mengerjakan ini. Tetap kita harus hati-hati jadi kirim surat resmi, LKPP menunjuk perpres. tersebut sebagai payung hukum,"  katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement