Jumat 06 Mar 2015 09:32 WIB

Emil Siapkan Payung Hukum ‘Kota Metropolitan’

Rep: mj01/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kami mengatakan, Bandung akan memperoleh bantuan dana monorel dari APBN sebesar Rp 5 triliun. Dana sebesar itu akan digunakan untuk mempercepat pembangunan transportasi Bandung.

Sebab, Emil mengatakan, saat ini, pemkot tengah mengusahakan status Kota Bandung menjadi kota khusus yakni sebagai kota percontohan bagi kota-kota metropolitan lainnya. "Saat ini payung hukumnya sedang dibuat," kata Emil,  seusai membuka acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Bandung 2016, kemarin.

Dengan tema 'Peningkatan kualitas infrastruktur kota, smart goverment, serta inovasi pembangunan dan pemberdayaan kewilayahan menuju ‘Bandung kota prima publik tahun 2016', Emil mengharapkan, Bandung bisa menjalankan beberapa programnya.

Program tersebut antara lain, indeks pembangunan masyarakat (IPM), ekonomi kerakyatan kreatif, rumah kreatif di 30 kecamatan yang ditargetkan jadi selama dua tahun, dan meraih adipura tahun 2016.

“Salah satu pesan dari Bappenas, Bandung tolong kembangkan konsep IPM, seperti indeks kebahagiaan, indeks gotong royong, toleransi, dan lainnya,” katanya.

Sehingga, dikatakan Emil, Bandung tak hanya bisa dibangun secara individunya baik, tapi secara kemasyarakatan juga baik. “Nah, Bappenas minta dieksperimenkan di kota Bandung," ujarnya.

Untuk IPM pendidikan, Emil menuturkan, Bandung sudah mencapai nilai 90. Namun, daya beli Bandung masih mendekati 70. Oleh karena itu, Emil mengatakan, Bandung akan menjalankan program ekonomi kerakyatan.

“Kalau ada proyek itu dikerjakan ramai-ramai. Kalau ada bisnis, produksinya disebar ke masyarakat. Pasar-pasar dibanyakin, jadi yang punyanya itu orang-orang Bandung,” ucapnya.

Emil juga memaparkan, bila konsep ini bisa membuat Bandung menuju pasar juara. Pasar juara, dijelaskan Emil, konsepnya seperti pasar tematik.  "Di bawah bangunan terdapat penjual sembako, terus lantai atas itu tematik, seperti batik semua, burung semua, atau yang lagi ngetren yakni batu akik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement