Jumat 06 Mar 2015 05:48 WIB

Jokowi Harus Bangun Kepercayaan Diri Bersama

Rep: agus raharjo/ Red: Damanhuri Zuhri
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Joko Widodo dinilai masih belum memiliki kepercayaan diri yang kuat di hadapan negara lain. Hal itu berakibat pada terus melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.

Akibat jangka panjangnya adalah kejatuhan nilai Indonesia secara umum serta rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat.

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, pemerintah harus mulai membangun kebersamaan dalam menghadapi persoalan besar.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menghentikan keributan kecil di dalam negeri serta memiliki perspektif jangka panjang arah pengelolaan negara.

"Saya harap Presiden Jokowi membangun kepercayaan diri bersama-sama," kata Fahri di kompleks parlemen, Kamis (5/3).

Fahri menambahkan, kepercayaan diri secara bersama inilah yang memengaruhi kejatuhan nilai Indonesia secara umum.

Misalnya terjadinya kemerosotan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok di Indonesia. Hasilnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin turun.

Jadi pemerintah harus memiliki keyakinan agar gejala ini tidak permanen. "Cara kita berpikir, kita harus mencegah merosotnya kepercayaan diri pasar lokal serta dunia," kata Fahri menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement