Kamis 05 Mar 2015 22:36 WIB

Pertamina Tambah Stok Gas Melon Penuhi Pasokan OP

Rep: C85/ Red: Indira Rezkisari
 Karyawan menata elpiji kemasan 3 kilogram di salah satu agen pemasok di Jakarta, Senin (15/9). (Republika/Prayogi)
Karyawan menata elpiji kemasan 3 kilogram di salah satu agen pemasok di Jakarta, Senin (15/9). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggelar operasi pasar (OP) Elpiji 3 kg serentak secara nasional untuk memastikan pasokan LPG bersubsidi untuk masyarakat miskin dan usaha mikro tetap aman.

VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan operasi pasar Elpiji 3 kg di yang digelar serentak di 74 titik dan tersebar 21 kabupaten dan kota di tiga wilayah pemasaran, yaitu MOR I wilayah Sumatera bagian Utara, MOR III wilayah Jawa bagian Barat, dan MOR V di wilayah Jawa bagian Timur. Terdapat sebanyak 69 agen dan SPBU yang terlibat dalam operasi pasar Elpiji 3 kg kali ini.

“Operasi pasar kali ini kami lakukan secara serentak langsung di 74 titik untuk memastikan bahwa stok Elpiji 3 kg aman untuk memenuhi tingkat permintaan masyarakat. Untuk selanjutnya kami akan terus lakukan evaluasi berdasarkan kondisi riil di masyarakat berdasarkan  realisasi dari operasi pasar ini. Yang terpenting adalah agar masyarakat pengguna Elpiji 3 kg tenang, dan bisa memperoleh Elpiji 3 kg bersubsidi itu dengan mudah dan harga normal,” kata Ali, Kamis (5/3).

Dalam Operasi pasar hari ini, Pertamina menggelontorkan sebanyak 37.700 tabung Elpiji 3 kg atau setara dengan 113,1 MT. Sebanyak 2.320 tabung disalurkan di Binjai, Sumatera Utara, 8.960 tabung di Jabodetabek, sedangkan 23.520 tabung untuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dan 2.900 tabung di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Ali menjelaskan operasi pasar Elpiji 3 kg secara serentak yang dilakukan Pertamina merupakan kelanjutan dari operasi pasar sebelumnya yang digelar di beberapa kabupaten/kota di wilayah Jawa bagian Barat. Namun, berdasarkan evaluasi hasil penyaluran operasi pasar yang telah dilakukan tersebut, realisasi pembelian Elpiji  3kg oleh masyarakat  sangat rendah.

“Sebelumnya kami juga telah melakukan beberapa kali operasi pasar di beberapa titik menindaklanjuti informasi atau keluhan masyarakat, akan tetapi realisasi pembelian Elpiji 3 kg ternyata sangat rendah, rata-rata hanya sekitar 10 persen dari tabung yang kita sediakan. Kesimpulan kami, pasokan Elpiji 3 kg di masyarakat sudah sudah sangat cukup sehingga isu-isu kelangkaan adalah aksi para spekulan yang ingin ambil untung dengan menaikkan harga,” kata Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement