Kamis 05 Mar 2015 21:01 WIB

Raheen Saleem Ternyata Bukan Warga Negara Spanyol

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah wartawan berusaha menunggu keluarnya Raheem Agbeja Salami terpidana mati asal Cordova, Spanyol di pintu Lapas Madiun, Jatim, Rabu (4/3) dini hari. (Antara/Siswowidodo)
Sejumlah wartawan berusaha menunggu keluarnya Raheem Agbeja Salami terpidana mati asal Cordova, Spanyol di pintu Lapas Madiun, Jatim, Rabu (4/3) dini hari. (Antara/Siswowidodo)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kuasa hukum terpidana mati kasus Narkoba Raheem Agbaje Saleem, Utomo Karim mengungkapkan bahwa nama asli kliennya sebenarnya bukan itu.

Ia mengatakan nama asli napi yang semula mendekam di LP Madiun tersebut adalah Jamio Owolabi Abashin yang memiliki nama baptis Stephanus.

''Dia juga bukan warga negara Spanyol. Tapi warga negara Nigeria,'' jelas Karim, saat ditemui wartawan di dermaga Wijayapura Cilacap, Kamis (5/3).

Ia awalnya hendak  mengunjungi kliennya yang berada di LP Besi, Nusakambangan. Namun niatnya tersebut tidak bisa dilakasanakan, karena belum mendapat izin dari pihak kejaksaan.

Utomo mengakui, nama yang tertulis dalam paspor kliennya memang bernama Raheem. Namun paspor tersebut dibuat di Cordova yang berada di Afrika, bukan Cordoba yang berada di Spanyol.

''Data asli klien kami masih berada di Nigeria,'' jelasnya.

Menurut cerita kliennya, peristiwa tertangkapnya dia berawal dari keinginannya untuk bermigrasi ke Kanada. ''Saat itu, sebelum pergi ke Kanada, dia sempat singgal di Malaysia, karena dia dijanjikan seseorang di negara itu yang akan membawanya langsung ke Kanada,'' jelasnya.

Namun keberadaannya di Malaysia ternyata berkepanjangan. Raheem tertangkap aparat imigrasi setempat, karena overstay selama lebih dari dua tahun.

''Setelah ketahuan overstay, dia dideportasi dan paspor aslinya ditahan. Yang kemudian jadi masalah, dia tidak dideportasi ke negara asal. Melainkan hanya sampai di Bangkok, Thailand,'' ujarnya.

Dia kota ini, dia sempat terlunta-lunta sampai kemudian bertemu seseorang yang berjanji bisa membuatkan paspor baru. Namun  untuk itu, dia harus mau mengirim sesuai ke Surabaya.

''Saat mengantar heorin inilah, di Bandara Juanda klien saya tertangkap,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement