Rabu 04 Mar 2015 16:50 WIB

BNN Gandeng Militer Rehab Pengguna Narkoba

Rep: mg02/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Konsultan Ahli Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol (P) Ahwil Lutan mengatakan saat ini BNN sedang mengadakan kerjasama dengan pihak militer Indonesia. Kerjasama tersebut dilakukan untuk menggunakan instalasi-instalasi militer demi kepentingan rehabilitasi pengguna narkoba.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh gerakan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk merehabilitasi 100 ribu pengguna narkoba setiap tahun. Ahwil mengatakan berdasarkan data survei yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan BNN saat ini ada 4,2 juta orang pengguna narkoba sedangkan kemampuan pusat rehabilitasi yang ada di seluruh Indonesia jauh dari jumlah tersebut.

“Kemampuan pusat rehabilitasi diseluruh Indonesia, milik pemerintah dan milik swasta dal satu tahun hanya mampu menampung 18 ribu orang,” ujar Ahwil disela-sela acara Training of Trainers Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba di Universitas Pancasila, Jakarta, Rabu (4/3).

Untuk itu, menurutnya, BNN perlu mengerahkan seluruh kemampuan dengan menggunakan fasilitas yang ada termasuk menggunakan tempat pelatihan militer sebagai tempat rehabilitasi. Ia mencontohkan hal ini telah dilakukan oleh Thailand untuk mengurangi jumlah pecandu narkoba di negaranya.

“Model ini serupa dengan apa yang telah dilakukan oleh Thailand. Thailand yang tadinya sama seperti kita sekarang sudah menurun,” ungkap Ahwil.

Menurut Ahwil, saat ini BNN telah menandatangani MoU kerjasama dengan Panglima TNI Angkatan Darat. Rencananya, nanti tempat pelatihan militer angkatan darat yang biasa digunakan pusat pendidikan angkatan darat akan dijadikan tempat rehabilitasi pengguna narkoba. Karena, menutut Ahwil, jika pemerintah harus membangun pusat rehabilitasi baru akan menghabiskan biaya yang cukup besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement