REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penerapan sistem demokrasi di Indonesia menarik perhatian dari negara Irak.
“Perbedaan suku, ras, dan agama di Indonesia tidak melarutkan bangsa ini jatuh ke dalam konflik berkepanjangan,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman saat menerima 27 delegasi dari Irak, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/3).
Ia menyatakan Indonesia berhasil berdiri di tengah keragaman ini selama puluhan tahun karena adanya ideologi Pancasila.
Delegasi yang terdiri dari para anggota parlemen, menteri dan para gubernur di Irak tersebut diyakinkan bahwa saat ini, rakyat dan daerah menjadi subjek sekaligus obyek pembangunan. Kekayaan daerah, kata Irman,diperuntukkan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat daerah.
Senator asal Sumatera Barat ini menerangkan peristiwa kelahiran bangsa Indonesia, kekayaan alam, hingga berbagai institusi yang lahir dari proses transisi reformasi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mahkamah Konsititusi (MK), dan lain-lain.
"Dengan adanya pemisahan kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif ini, peradilan berdiri secara independen dan tak dapat diintervensi," kata Irman.