Rabu 04 Mar 2015 08:54 WIB
Eksekusi Mati Gembang Narkoba

10 Menit Pertama Duo Bali Nine pada Rabu Dinihari

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Dua terpidana mati Bali Nine, yaitu Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Foto: Reuters
Dua terpidana mati Bali Nine, yaitu Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dua terpidana asal Australia, Myuran Sukumara dan Andrew Chan tak berkomentar sepatah katapun ketika ditanya kesiapan mereka untuk dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan ke Nusa Kambangan, Cilacap, Rabu (4/3), pagi. Dua kendaraan lapis baja jenis barakuda dan anoa mengawal keberangkatan mereka ke Landasan Udara (Lanud) Ngurah Rai untuk diterbangkan ke Nusakambangan.

Bagian Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM Bali, Komang Gede Tri Utama Aria menceritakan detik-detik kedua tahanan itu dijemput dari selnya sekitar pukul 4.00. Dalam waktu kurang dari 10 menit, keduanya langsung siap diberangkatkan. Berikut, kejadian penjeputan itu pada 10 menit pertama mereka dibangunkan.

"Ketika mereka dijemput di sel, mereka tidak tampak tegang dan tetap santai. Tidak ada perlawanan," kata Aria di Denpasar, Rabu (4/3).

Kedua penyelundup heroin seberat 8,3 kilogram itu bahkan tetap tersenyum ketika berjabat tangan, sebelum keduanya diperiksa dan diborgol. Chan dan Sukumaran juga tak menutup mata mereka, meski keduanya tetap tak mengeluarkan suara sedikitpun.

"Ketika diborgol, mereka tetap diam. Mereka diperlakukan dengan baik dan mereka sudah siap," kata Aria.

Kepala Lapas Kerobokan, Sudjonggo juga menjelaskan, Chan dan Sukumaran sudah mengetahui mereka akan dipindahkan hari ini. Pihak lapas telah memberi tahu keduanya akan dipindahkan pagi hari.

"Kami tak perlu berteriak, 'bangun! bangun! karena kami sudah memberi tahu mereka dimalam harinya," kata Sudjonggo.

Setelah bangun, keduanya pun langsung mencuci muka dan berganti pakaian. Mereka sadar akan menuju gerbang kematian, tetapi dua lelaki itu tetap diam.

Chan meninggalkan lapas yang telah menjadi rumahnya selama 10 tahun terakhir dengan mengenakan jaket merah, sedangkan Sukumaran mengenakan jaket parasur hitam. Keduanya memakai celana training pendek. Sukumaran yang pandai melukis membawa serta alat lukisnya ke Nusakambangan. Entah, apakakah masih ada waktu yang tersisa untuk melukis.

Chan dan Sukumaran dibawa menggunakan kendaraan barakuda dan anoa kemudian dikawal tiga unit kendaraan taktis menuju Landasan Udara (Lanud) Ngurah Rai. Mereka diterbangkan dengan pesawat Wings Air ATR-72600 lengkap bersmaa 20 pengawal khusus pada pukul 7.20 Wita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement