Selasa 03 Mar 2015 22:42 WIB

Desa Didorong Untuk Jadi Benteng Ketahanan Pangan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Winda Destiana Putri
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)
Foto: banten.go.id
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, menunjuk sejumlah desa untuk dijadikan pilot project ketahanan pangan.

Pasalnya, membangun ketahanan pangan harus dimulai dari desa. Untuk merealisasikannya, daerah ini telah menggandeng perguruan tinggi dan institusi ketahanan (TNI).

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, membangun ketahanan pangan harus dimulai sejak dini. Terutama untuk masa sekarang ini, ketahanan pangan harus kembali dikenalkan ke anak-anak. Makanya, pemkab lebih menitikberatkan pada anak-anak SD di pedesaan untuk kembali mencintai bercocok tanam dan beternak.

"Makanya, mulai tahun ini kami berupaya untuk menunjuk sejumlah desa yang akan dijadikan desa ketahanan pangan," ujarnya, Selasa (3/3).

Dedi mengungkapkan, kecenderungan tingginya harga bahan pokok seperti beras saat ini bukan hanya minimnya. ketersedian bahan pangan. Melainkan, telah terjadi tren perubahan kultur dimana pertanian dan peternakan dilupakan oleh masyarakat.

Bahkan, sektor pertanian dan peternakan telah ditinggalkan generasi muda. Yang ada, petani dan peternaknya yaitu kalangan tua saja. Karena itu, generasi muda terutama anak-anak SD harus dikenalkan lagi dengan dua sektor tersebut. Supaya, kedepan mereka tertarik untuk mengembangkan sektor pertanian dan peternakan.

Karena itu, pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah pihak. Salah satunya, TNI dan akademisi dari perguruan tinggi negeri. Kerja sama dengan TNI, wilayah yang dijadikan pilot project, yakni Kecamatan Bungursari.

"Disana, para TNI memanfaatkan lahan tidur seluas 10 hektar untuk dijadikan kebun jagung," ujarnya.

Kemudian, dengan perguruan tinggi sudah ada lima desa yang jadi pilot project. Lima desa itu, yakni Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Sumurugul dan Nagrog di Kecamatan Wanayasa, Linggamukti di Kecamatan Darangdan dan Sukamulya di Kecamatan Tegalwaru.

"Dari lima desa itu, diharapkan menjadi desa mandiri dan memiliki ketahanan pangan serta budaya," jelasnya.

Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Kodim) 0619 Purwakarta, Letkol Inf Musa Haris, mengatakan, saat ini pihaknya sudah ada kerja sama dengan pemkab setempat. Kerja sama itu, salah satunya memanfaatkan lahan tidur jadi lahan yang lebih produktif. Guna, menunjang ketahanan pangan.

"Jadi, anggota kami libatkan untuk menggarap lahan tidur itu. Yang baru dilakukan yaitu menanam jagung," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement