Selasa 03 Mar 2015 13:35 WIB

'Eksekusi Bali Nine tak Diundur, tapi Dipersiapkan'

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
duo Bali Nine terpidana mati.
Foto: abc
duo Bali Nine terpidana mati.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Anggota Komisi III DPR asal Bali, I Putu Sudiartana menampik anggapan bahwa pemerintah terkesan sengaja menunda proses eksekusi tahap II yang di dalamnya terdapat dua anggota Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Dalam rapat bersama dengan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta di Denpasar baru-baru ini, Sudiartana menegaskan bahwa pemerintah hanya mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.

"Bukan diulur-ulur, tapi dipersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. Indonesia sama sekali tidak terpengaruh diplomasi dengan negara manapun yang bisa merongrong kedaulatan bangsa," kata Sudiartana.

Sudiartana mengakui bahwa hubungan Australia dengan Indonesia sedikit memanas akhir-akhir ini, berdasarkan informasi dari intelijen. Oleh sebabnya adalah wajar jika pemerintah mengerahkan sejumlah peralatan alutsista yang ada.

"Ini semua demi keamanan Pulau Bali dan juga martabat bangsa kita di mata dunia. Indonesia harus menunjukkan bahwa negara ini tidak main-main dengan penegakan hukum," ujarnya.

Proses pemindahan Chan dan Sukumaran dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar ke Nusa Kambangan, Cilacap masih tertunda hingga hari ini. Kejaksaan Tinggi Bali masih belum mengonfirmasikan tanggal pasti pemindahan tersebut dilakukan.

"Sampai hari ini (Selasa) belum ada informasi dan perintah dari pimpinan (Kajati)," kata Humas Kejaksaan Tinggi Bali, Ashari Kurniawan kepada Republika, Selasa (3/3).

Pemindahan diproyeksikan berlangsung dalam waktu 48 jam ke depan, atau sekitar Rabu-Jumat pekan ini. Prosesnya sendiri akan mendapat pengawalan ketat sekitar 100 personel Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali dan 20 pasukan khusus yang mengawal kedua terpidana mati asal Australia tersebut.

Sepekan terakhir, tiga unit pesawat tempur Sukhoi yang teparkir di Landasan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Denpasar rutin melakukan patroli dan manuver di atas Lapas Kerobokan dan sekitarnya.

Ada juga pesawat jenis CN-295 yang bersiaga. Polda Bali menyiagakan barakuda, sedangkan TNI Kodam IX Udayana menyiapkan panser anoa dilengkapi pasukan raider dan kavaleri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement