REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mewaspadai modus baru perekrutan ISIS melalui tur. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Polri dan BIN masih menelusuri kasus baru ini.
"Kemarin ada orang yang melalui modus baru melalui tur. Begitu sampai di negara tertentu, mereka menghilang. Ini salah satu modus," ujarnya di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).
Meski demikian, Tedjo mengaku belum tahu berapa jumlah WNI yang tidak kembali usai mengikuti tur. Ia juga tak menyebut negara tujuan yang dimaksud.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah masih menelusuri data-data WNI yang tidak kembali usai mengikuti tur. Perusahaan travel yang terlibat juga akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Mereka harus mempertanggungjawabkan ini," kata Tedjo.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, terorisme adalah tantangan yang akan dihadapi TNI-Polri ke depan. Karenanya, ia meminta kedua lembaga tersebut fokus pada upaya pencegahan dalam memberantas terorisme.
"Tekanan untuk terorisme adalah pencegahan. Jangan sampai sudah ada kejadian baru kita bertindak," ujarnya.