Selasa 03 Mar 2015 05:06 WIB

Menteri Yuddy: Penerimaan Polisi dan TNI Sebaiknya Dikurangi

Rep: C09/ Red: Erik Purnama Putra
Menpan RB Yuddy Chrisnandi.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menpan RB Yuddy Chrisnandi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi menyatakan, penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Saat ini, pemerintah sedang fokus pada perekrutan tenaga honorer kategori dua (K2).

 

Menurut dia, ada beberapa kategori yang perlu dikhususkan dalam penerimaan CPNS, di antaranya ahli dalam bidang pendidikan, kesehatan, penyuluh pertanian, dan penegak hukum. Selain itu, ada juga jabatan fungsional khusus tertentu yang fokus pada program pembangunan, seperti ahli maritim, ahli infrastruktur, dan ahli swasembada pangan.

Karena itu, pihaknya akan mengutaman penerimaan tenaga pendidik. “Diutamakan guru, tenaga medis, dan pengadaan calon hakim,” ujar Yuddy, Senin (2/3).

 

Dalam bidang penegak hukum, jelas Yuddy, harus ada penerimaan hakim baru untuk mencegah kekosongan hakim di daerah-daerah. Sedangkan, penerimaan anggota polisi dan TNI sebaiknya dikurangi. “Daerah membutuhkan hakim baru, sebagai panitera, sekretaris, atau hakim itu sendiri sebanyak 500 sampai 700 orang,” ujar politikus Partai Hanura tersebut.

Yuddy menambahkan, meski bidang tersebut dikecualikan, jumlah penerimaannya tidak akan sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement