REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Sejumlah warga mengeluhkan kualitas beras yang dijual dalam operasi pasar (OP) yang digelar Pemkot Cirebon. Mereka pun mengurungkan niatnya untuk membeli beras tersebut.
‘’Berasnya seperti raskin. Warnanya kuning kehitaman dan bau apek,’’ ujar seorang warga Cangkring Kelurahan/Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Warnah, Senin (2/3).
Warnah mengatakan, semula sangat berminat untuk membeli beras yang dijual dalam OP di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Sabtu (28/2) lalu. Pasalnya, beras yang dijual dalam OP hanya seharga Rp 7.400 per kg. Sedangkan di pasaran, harga beras sudah mencapai di atas Rp 10 ribu per kg.
Namun, Warnah mengurungkan niatnya tersebut setelah melihat secara langsung beras yang dijual dalam OP. Apalagi, dia selama ini berjualan nasi dan membuka usaha katering.
‘’Para pelanggan saya bisa protes kalau berasnya apek dan jelek seperti itu,’’ tutur Warnah.
Hal senada diungkapkan seorang warga Cangkring lainnya, Dasri. Pedagang serabi itupun batal membeli beras OP setelah tahu kualitas berasnya berwarna kekuningan dan berbau apek.
‘’Beras seperti itu tidak bagus dibuat serabi,’’ kata Dasri.