Senin 02 Mar 2015 23:09 WIB

Harga Beras Tembus Rp 14 Ribu per Kg

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Esthi Maharani
Petugas Bulog melakukan operasi pasar beras di kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas Bulog melakukan operasi pasar beras di kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, semakin meroket. Saat ini, harga beras tembus Rp 14 ribu per kilogram. Kondisi ini, jelas semakin memrihatinkan. Apalagi belum ada upaya dari pemerintah untuk melakukan operasi pasar (OP). 

Dayat (55 tahun), pemilik PD Jembar Pasar Rebo Purwakarta, mengatakan, untuk beras kualitas super harganya tembus Rp 14 ribu per kilogram. Harga tersebut, mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya Rp 12 ribu per kilogram. Sedangkan, untuk beras kualitas medium dan jelek selisihnya Rp 2.000 untuk per kilogramnya.

"Meroketnya harga komoditi ini, akibat tidak adanya gabah sebagai bahan baku," ujarnya, kepada Republika, Senin (2/3). 

Dengan harga seperti ini, para pedagang juga kebingungan. Sebab, banyak pelanggan yang komplain. Akibatnya, penjualan juga mengalami penurunan. 

Biasanya, lanjut Dayat, pelanggan membeli beras dengan dalam kemasan karung. Sekarang, banyak yang beralih ke kemasan eceran. Itupun, pembeliannya tidak banyak. 

Dayat menyebutkan, harga beras dalam satuan eceran (liter) juga mengalami kenaikan. Saat ini, harga termahal (kualitas premium) mencapai Rp 11 ribu per liter. Sedangkan, beras paling murah mencapai Rp 9.000 per liter.

Padahal, bila harga normal, beras kualitas premium ini paling mahal hanya Rp 8.000 per liter. Untuk kualitas jelek mencapai Rp 6.500 per liter. Namun, berbeda dengan kondisi saat ini, yang harga berasnya terus meroket.

Sementara itu, Ria Purnama Ningsih (26 tahun), ibu rumah tangga asal Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, mengeluhkan soal mahalnya harga beras ini. Kenaikan harga saat ini sudah diluar batas. 

"Harga beras saat ini, tidak berbanding lurus dengan gaji. Harga beras naik, tapi gaji tetap segitu-gitu juga," ujar isteri dari PNS ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement