Senin 02 Mar 2015 16:43 WIB

Harga Beras di Jakarta Mulai Turun

Harga beras naik di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Harga beras naik di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga beras di sejumlah pasar Jakarta, seperti Pasar Mayestik dan Kebayoran Lama, sudah mengalami penurunan. Rata-rata harga beras turun Rp 200 per kilogramnya.

"Baru kemarin (Ahad, 1/3) rata-rata harga beras di sini sudah mulai turun," kata Fauzi, salah satu pedagang beras di Pasar Mayestik, Senin (2/3).

Harga-harga beras yang mengalami penurunan di Pasar Mayestik antara lain jenis IR I (64) yang semula Rp 10 ribu menjadi Rp 9.800. Kemudian beras IR II (64) yang semula Rp 9.500 menjadi Rp 9.300. Selanjutnya beras IR III (64) dari harga semula Rp 9.000 turun menjadi Rp 8.800.

"Walaupun turunnya baru sedikit, saya harap harga beras bisa kembali normal karena kami juga kasihan sama para pembeli," katanya.

Menurut Fauzi, kemungkinan penurunan tersebut juga disebabkan adanya penurunan harga yang juga terjadi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). "Kemungkinan imbas dari operasi pasar Bulog yang terus memasok beras di Cipinang dan bulan ini sudah mulai masuk panen raya," tuturnya.

Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, bahwa harga beras mulai mengalami penurunan sejak kemarin dengan rata-rata penurunan Rp 200. "Rata-rata turun harganya tetapi tidak terlalu besar, saya harap harga stabil lagi," kata Johan, pedagang beras di Pasar Kebayoran Lama.

Ia menjelaskan, kisaran harga beras turun rata-rata Rp 200 tergantung dari jenis berasnya. Harga beras yang mengalami penurunan di Pasar Kebayoran Lama antara lain jenis IR I (64) yang semula Rp 9.800 menjadi Rp 9.600.

Kemudian beras IR II (64) yang semula Rp 9.400 menjadi Rp 9.200. Selanjutnya beras IR III (64) dari harga semula Rp 9.000 turun menjadi Rp 8.800. Menurutnya, semenjak kenaikan beras banyak pelanggan yang masih membeli beras di tokonya, namun mereka biasanya mengurangi porsi beras yang mereka beli. "Misalnya, ada yang biasa beli dua kilogram tetapi ketika ada kenaikan hanya membeli satu kilogram," ujarnya.

Sebelumnya, pada Rabu (25/2), Presiden Joko Widodo meninjau langsung gudang penyimpanan beras Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ia menyampaikan, stok beras cukup sampai masa panen Maret-April 2015 sebanyak 1,4 juta ton dan akan menyalurkan beras 300 ribu ton untuk menjaga harga beras melalui operasi pasar.

Selain itu, pemerintah juga akan menyalurkan beras bersubsidi untuk masyarakat miskin (raskin) dengan harga Rp 1.600 per kilogram dan harga operasi pasar beras medium dengan harga Rp 7.400 per kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement