REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Indonesia memulangkan 20 warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman. Kementerian Luar Negeri RI melaporkan, ke-20 WNI tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ahad (1/3) dengan menggunakan penerbangan Yaman Air.
Para WNI yang dievakuasi dari Yaman terdiri dari mahasiswa, pelajar, beserta keluarganya yang berhasil dipulangkan atas kerja sama Kedutaan Besar Repubik Indonesia (KBRI) di Sana'a dengan otoritas terkait di Yaman. Yaman berada dalam situasi rawan konflik usai beberapa aksi ekstremis kelompok Houthi kepada pemerintah setempat.
"Pemulangan kali ini adalah pemulangan yang bersifat sukarela. Karena meskipun terjadi konflik politik di Yaman, KBRI di Sana'a belum menetapkan situasi darurat," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir, Senin (2/3).
KBRI memperkirakan jumlah WNI yang berada di Yaman kurang lebih 4.159 orang, terdiri dari 2.626 pelajar, 1.488 tenaga kerja Indonesia, dan 45 orang staf KBRI beserta keluarga. Seluruh WNI tersebar di berbagai kota di Yaman seperti di Mukalla, Tarim, Hodaidah, Aden dan Zabid.
Menurut Armanatha, hingga 24 Februari telah ada 70 WNI yang ingin kembali ke Indonesia secara sukarela. Dia juga memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat, seiring dengan situasi keamanan di Yaman yang masih belum menentu.
"Dengan dipulangkannya 20 orang WNI pada 1 Maret, maka masih terdapat 50 WNI yang sedang dipersiapkan kepulangannya ke Indonesia," ujar dia menegaskan.