REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi (KemenPAN-RB) menilai ada alasan subjektif yang menghambat pengumuman tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di daerah. Pasalnya, sampai saat ini sejumlah daerah masih belum juga mengumumkan hasil seleksi CPNS yang sudah dikeluarkan KemenPAN-RB.
Menteri PAN-RB, Yuddy Chrisnandi mengatakan, ada daerah yang sengaja mengulur waktu pengumuman untuk mencari peluang meloloskan anak pejabat yang tidak lolos seleksi CPNS.
“Ada anak pejabat-pejabat yang tidak lolos, namun merasa memiliki akses terhadap biro kepegawaiannya, alasan subjektif itu yang menghambat pengumuman di daerah,” ujar Yuddy, Ahad (1/3).
Yuddy menegaskan, KemenPAN-RB tidak akan memberikan dispensasi kepada anak-anak pejabat yang sudah jelas tidak layak menjadi PNS. Bahkan, kata dia, anak Presiden Joko Widodo pun tetap tidak lulus.
“Dengan kewenangan apapun, jabatan setinggi apapun, dengan uang berapapun, tidak akan bisa memaksa Panselnas dan Kemenpan memanipulasi tes CPNS,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pada awalnya seleksi CPNS yang dilakukan secara nasional tetap didasari formasi kebutuhan dari permintaan daerah, sehingga panitia seleksi nasional (panselnas) membiarkan daerah yang mengumumkan hasilnya. Namun, jika daerah tersebut tidak mengumumkannya sampai April ini, maka hasil tes akan diumumkan oleh Panselnas sendiri.