REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Informasi pemindahan terpidana mati Duo Bali Nine dari LP Kerobokan ke LP di Nusakambangan, sejauh ini masih belum bisa dipastikan. Sebelumnya beredar informasi kedua napi tersebut akan dipindahkan Senin (2/3) dinihari.
Namun dari pemantauan di dermaga Wijayapura yang menjadi dermaga penyeberangan resmi dari Cilacap ke Nusakambangan, kondisinya masih terlihat normal bahkan sepi.
''Sampai sekarang, masih belum ada informasi kapan kedua terpidana tersebut akan masuk ke Nusakambangan,'' kata sumber di Polres Cilacap, Ahad (1/3).
Pada Sabtu (28/2), aktivitas di dermaga terlihat sedikit ramai. Namun hal ini terkait dengan latihan Kesatuan Khusus TNI-AD, Kopassus, yang melaksanakan upacara pembaretan di kawasan pantai Pasir Putih, Permisan, Nusakambangan.
Namun setelah dilakukan upacara pembaretan dengan baret merah yang menandai para prajurit peserta laihan resmi menjadi anggota Kopassus, suasana di dermaga Wijayapura kembali sepi. Peningkatan pengamanan terkait dengan rencana pemindahan terpidana mati Duo Bali Nine, masih belum terlihat.
Warung-warung di sekitar dermaga, hanya dikunjungi oleh para wartawan yang memantau kondisi dermaga. Demikian juga, pos penjagaan dermaga juga tidak terlihat adanya personil dari kepollisian yang berjaga.
Ketua MUI Cilacap yang juga menjadi pembina rohani Islam bagi para napi muslim di Nusakambangan, Hasan Makarim, saat ditemui sebelumnya mengaku masih belum tahu kapan eksekusi akan dilaksanakan. Demikian juga dengan rencana pemindahan dua terpidana mati warga negara Australia yang kini masih berada di LP Kerobokan, Bali.
Bahkan dia menyatakan, situasi semua LP di Nusakambangan, juga masih berlangsung seperti hari-hari biasa.
''Tidak ada yang luar biasa. Semuanya saya lihat masih normal. Soal eksekusi, saya tidak tahu. Saya juga tidak pernah berbicara masalah itu dengan pihak LP,'' katanya.