REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pertamina Pemasaran Jawa Timur menilai tidak ada kelangkaan elpiji 3 kilogram di Bangkalan dan Pamekasan, Jawa Timur. Pertamina juga telah melakukan operasi pasar di beberapa titik. Operasi pasar dilakukan perseroan untuk memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh elpiji 3 kilogram. Selain itu, Pertamina juga menambahkan pasokan hingga ke pangkalan-pangkalan.
"Tidak ada kelangkaan, sepertinya ada kepanikan warga karena pemberitaan televisi tentang kelangkaan di Jawa Barat," kata External Relation Pertamina Pemasaran Jawa Timur, Heppy Wulandari saat dihubungi Republika, Ahad (1/3).
Heppy mengatakan, dari 560 tabung yang disediakan, rata-rata hanya terjual antara 30 tabung. Operasi pasar dilakukan terutama di daerah-daerah yang sebelumnya dikeluhkan kesulitan memperoleh elpiji 3 kilogram.
Meski begitu, operasi pasar akan tetap dilakukan di titik-titik yang berbeda hingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan memperoleh Elpiji jenis itu dan harga bisa normal kembali. Selain operasi pasar, Pertamina juga memberikan tambahan pasokan ke berbagai daerah. "DPRD juga tahu, operasi pasarnya bersama DPRD, ternyata tidak ada kelangkaan,"kata Heppy.
Menurut Heppy, ada beberapa kemungkinan ada kepanikan warga tersebut. Salah satunya karena banyak pengecer yang baru muncul. Pangkalan tidak melayani penjualan kepengecer yang baru muncul. Karena itu jadi seakan-akan elpiji langka.
"Tapi kami akan memastikan bahwa Elpiji 3 kilogram tersedia dan mudah didapatkan oleh masyarakat dengan harga wajar," katanya.
Sebelumnya, sejumlah agen elpiji di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, kehabisan stok elpiji 3 kilogram. Stok elpiji bersubsidi tersebut langsung habis diserbu pembeli, walaupun jatah mereka dari Stasiun Pengisian Bahan bakar Elpiji (SPBE) tidak terlambat.