Sabtu 28 Feb 2015 22:20 WIB

Kapasitas Rumah Singgah Pasien Kanker Jatim Ditambah

Rep: Andi Nurroni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasien kanker. Ilustrasi
Foto: 1vitaplus.com
Pasien kanker. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Yayasan Kanker Indonesia  (YKI) cabang Jawa Timur membangun gedung tambahan untuk tempat singgah para pasien kanker. Fasilitas Rumah Singgah Sasana Mardi Husada (SMH)  yang telah berdiri sebelumnya tidak cukup lagi menampung pasien yang datang, baik dari Jawa Timur maupun dari luar Jawa Timur.  

Peletakan batu pertama pembangunan gedung tambahan dilakukan Sabtu (28/2), disaksikan Ketua YKI Jawa Timur Nina Soekarwo. Dalam sambutannya, istri Gubernur Jawa Timur itu menyampaikan, Rumah Singgah SMH yang yang berada di Jl Mulyosari Tengah, Surabaya tersebut mengalami overkapasitas sehingga perlu tambahan.

Nina menjelaskan, pembangunan Rumah Singgah SMH sedari awal merupakan upaya mewujudkan misi Yayasan Kanker Indonesia sebagai tempat tinggal sementara bagi pasien kanker dari luar kota yang sedang menjalani pengobatan di RS dr Soetomo Surabaya. Dengan begitu, menurut Nina, pasien yang sebagian besar tidak mampu itu bisa mendapatkan tempat penginapan yang layak dan murah.

Rumah Singgah SMH, sejak dioperasikan kembali pada tgl 25 Oktober 2011, menurut Nina, telah ditempati pasien dari berbagai daerah, tidak hanya asal Jatim tapi juga dari Indonesia Timur. Nina menyampaikan, kapasitas Rumah Singgah SMH saat ini hanya 20 kamar dengan 40 tempat tidur. Sejak tahun lalu, menurut dia, Rumah Singgah SMH sudah tidak bisa menampung permintaan pasien penderita kanker dan pendampingnya.

“Karena banyaknya permintaan, para donatur mengumpulkan dana untuk menambah enam kamar, dan setiap kamar terdiri dari dua tempat tidur, untuk pasien dan pendampingnya. Karenaebagian besar pasien kanker menjalani kemoterapi sehingga sebagian besar butuh pendamping," ujar Nina.

Selain membangun rumah singgah, menurut Nina, YKI juga aktif melakukan upaya preventif promotif penyakit kanker. Karena, ia menyampaikan, 70 persen penderita kanker datang memeriksakan diri ke dokter sudah dalam kondisi stadium lanjut.

Nina mengulas, di Jawa Timur, penderit kanker payudara tercatat 5.127 orang, kanker serviks 3.813 orang, kanker paru 1.867 dan kanker hati 1.193 orang. “Di luar itu, banyak yang tidak memeriksakan karena malu,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement