REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato melakukan pertemuan bilateral resmi pertama di Port Moresby, Papua Nugini, pada Jumat (27/2).
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Sabtu. Menurut pihak Kemlu RI, kunjungan itu merupakan cerminan dari kedekatan dan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dengan Papua Nugini.
Selain itu, kunjungan Menlu RI ke Papua Nugini juga bertujuan menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan, kerja sama, serta kontribusi bagi pembangunan di kawasan Pasifik.
Dalam pertemuan bilateral itu, kedua Menlu mengakui kepentingan strategis dari hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini, dengan memperhatikan lokasi geografis serta latar belakang dan warisan budaya Melanesia yang dimiliki oleh kedua negara.
Kedua Menlu juga menekankan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara didasarkan pada prinsip saling menguntungkan dan saling menghormati integritas teritorial.
Di dalam pertemuan pun telah dibahas upaya untuk lebih meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Papua Nugini dalam kerangka Kemitraan Strategis yang disetujui pada 2013.
Untuk itu, kedua Menlu setuju untuk meningkatkan upaya merealisasikan tujuan-tujuan yang telah disepakati pada Plan of Action 2013, terutama di bidang kerja sama ekonomi, pemajuan konektivitas serta hubungan antar masyarakat, peningkatan manajemen perbatasan serta penguatan kerja sama di bidang peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.