REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk membuka lebar-lebar pintu investasi bagi para pengusaha Negeri Cina. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat menghadiri Pergelaran Seni Budaya Cina di Convention Hall Grand City Surabaya, Jumat (27/2), malam.
Saifullah mengatakan, Jatim telah melakukan kerjasama dengan beberapa provinsi di Republik Rakyat Cina (RRC) dan melakukan berbagai program kerjasama, antara lain dengan Provinsi Tianjin, Shanghai, Shejiang, dan Guangxi. Saifullah melaporkan, investasi perusahaan-perusahaan asal RRC semakin subur di Jawa Timur.
Ia menggambarkan, pada periode 2009-2013 saja, tercatat 249 perusahaan Cina menanamkan modalnya di Jawa Timur. Total nilai modal itu lebih dari 2 miliar dolar AS dan menyerap sekitar 22 ribu tenaga kerja.
Lebih lanjut, Saifullah mengatakan, sejumlah perusahaan asal Tianjin berlangganan ikut serta pada Pameran berskala Internasional Jatim Fair. Masing-masing provinsi telah menyediakan pusat informasi perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Sementara, dengan Shanghai dan Shejiang sudah terjalin kerjasama di bidang pendidikan melalui pelatihan Bahasa Indonesia dan Budaya Jawa Timur bagi delegasi dua provinsi itu selama satu bulan di Surabaya. Di Provinsi Guangzi, pejabat dan pengusaha UMKM Jatim mengikuti pameran Cina ASEAN Expo (CA-Expo).
Ke depan, Jawa Timur akan mengirimkan seribu siswa SMK untuk belajar permesinan sekaligus magang di perusahaan Tianjin. “Setiap tahun siswa dan asal SMK bergiliran,” ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal (Konjen) RRT untuk Surabaya, Yu Hong menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama dan kepercayaan yang telah terjalin selama ini. Ia berharap, hubungan RRT dan Jatim terus terjalin dengan baik dan dapat terus diperluas.
Menurut Hong, apabila hal tersebut bisa diupayakan, maka kesejahteraan masyarakat kedua belah pihak dapat tercapai. “Terima kasih kepada Pemerintah Jawa Timur atas segala dukungannya,” ujar dia.