Sabtu 28 Feb 2015 15:32 WIB

Bulog Targetkan Harga Beras Stabil Dua Pekan Lagi

Rep: C78/ Red: Indira Rezkisari
Truk operasi beras Bulog
Foto: Republika/Dewi Mardiani
Truk operasi beras Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Pelayanan Publik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Lely Pelitasari Soebekty menargetkan harga beras akan kembali sesuai ketetapan pemerintah dalam dua pekan ke depan. Dalam upayanya, Bulog telah melakukan penyaluran raskin, Operasi Pasar dan penurunan satugan tugas (Satgas), untuk memastikan distribusi beras sampai ke masyarakat dengan harga yang sesuai.  

"Paling tidak kita usahakan harga beras yang stabil terjangkau oleh masyarakat. Kita akan tunggu dalam dua minggu ini," ujar Lely saat diskusi bertajuk "Harga Beras Tidak Wajar" di Warung Daun Cikini pada Sabtu (28/2).

Indikasi penurunan harga, kata dia, sudah tampak sejak kemarin, hingga terjadi penurunan harga di Pasar Indok Rp 150. Karenanya, operasi pasar tahap dua akan dilanjutkan mulai Senin pekan depan. Diakuinya, pantauan terakhir secara umum belum menunjukkan penurunan harga secara signifikan. Namun OP akan terus dilakukan mengingat cadangan beras Bulog yang cukup.

Sebelumnya, Lely menyebut Bulog akan terus mengandalkan dua instrumen yang diamanatkan pemerintah untuk mengendalikan harga beras, yakni dengan melakukan operasi pasar (OP) dan penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin).

"Instrumen pemerintah dalam menstabilkan harga itu ada tiga, raskin, OP dan HPP, sekarang ini kewenangan Bulog hanya di raskin dan OP,” kata dia.

Karena itu Bulog akan mengoptimalkan keefektifan sistem pengendalian harga dengan instrumen tersebut. Untuk Raskin, Bulog melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah karena peyalurannya disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Sementara sebagaimana instruksi presiden, lanjut dia, OP masuk ke pasar grosir, eceran dan semua saluran yang memungkinkan distribusi beras efektif. Satgas penyaluran beras pun akan tetap diaktifkan pada pekan depan.

Dari upaya tersebut, kata dia, berdasarkan beragam laporan yang masuk ke Bulog, penurunan harga mulai tampak di Pasar Induk yakni penurunan harga Rp 150 rupiah untuk jenis beras Medium. Penurunan juga terjadi di beberapa titik kawasan obyek OP dengan angka penurunan berkisar Rp 500-1.000 per kilo atau 60 persen dari kenaikan harga.

“Penurunan harga yang signifikan tidak terjadi sehari dua hari,” katanya. Ia juga mendapat informasi penurunan harga beras di Pasar Johar Karawang dari Rp 11 ribu menjadi Rp 10.300. Penurunan, kata dia, tidak serempak tergantung pasokan di masing-masing daerah.

Memantau penurunan beras, Bulog berkonsentrasi di Ibu Kota karena wilayah tersebut lah yang paling kritis. Selain itu, ia juga menjadi barometer nasional. “Daerah lain relatif aman, Sulawesi aman makanya kita tidak ada OP di sana,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement