REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bali menyiapkan pasar murah menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Sabtu, 21 Maret 2015.
"Kami sudah jauh-jauh hari siapkan pasar murah yang menjual sejumlah kebutuhan pokok," kata Kepala Bulog Bali I Wayan Budita di Denpasar, Sabtu.
Pasar murah tersebut didirikan langsung di depan kantor Bulog di Jalan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar serta di Kabupaten Tabanan.
Ia menyatakan pasar murah untuk menjual kebutuhan pokok dengan harga "miring" atau lebih murah daripada harga yang berlaku di pasaran.
Misalnya, kata dia, harga gula yang di pasaran mencapai Rp10.000 hingga Rp11.000 per kilogram dijual dengan harga Rp9.000 per kilogram dengan kualitas baik.
Begitu pula dengan harga telur yang dijual per butir mencapai Rp1.100, sedangkan harga yang berlaku di pasaran mencapai Rp1.400 per butir.
Budita mengatakan sejumlah harga kebutuhan pokok juga dijual dalam pasar murah tersebut, di antaranya beras, cabai, minyak goreng dan lainnya yang dijual dengan harga "miring".
Pasar murah, kata dia, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok saat ini.
Selain pasar murah, Bulog juga menggelontorkan empat ton beras dalam operasi pasar yang digelar di Pasar Kereneng dan Pasar Badung di Denpasar pada Jumat (27/2).
Harga beras dalam operasi pasar itu, dijual Rp7.500 per kilogram atau lebih murah dibandingkan dengan harga yang berlaku saat ini mencapai Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.
Di Bali setiap tahun digelontorkan 1.100 ton beras dari cadangan beras pemerintah yang digunakan untuk operasi pasar, termasuk dalam keadaan darurat.