Jumat 27 Feb 2015 14:37 WIB

Mahasiswa UNM Bunuh Diri Pakai Stagen

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Gantung diri (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang (UNM), berinisial ESB (22) nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di dapur rumahnya, Rabu (25/2) malam.

Kapolsek Pakis, AKP Hery Purwanto mengatakan mayat korban pertama kali ditemukan oleh adiknya, sekitar pukul 22.15 WIB. Begitu mengetahui saudaranya tewas gantung diri dengan menggunakan kain stagen, Rere langsung berteriak meminta tolong ke warga sekitar.

"Korban melompat dari lantai dua. Stagen itu sepertinya diikatkan ke pagar lantai dua dan tubuhnya terlempar menggantung di dapur. Tak ada barang untuk panjatan," kata Hery, Jumat (28/2)

Di sekitar kain stagen yang digunakan korban, ditemukan bekas simpul-simpul tali jemuran. Diduga korban awalnya mencoba mengantung diri dengan menggunakan tali jemuran namun tidak jadi. Sementara kain stagen yang digunakan korban, diketahui milik orang tua korban.

"Kain stagen terlebih dulu dibelah jadi dua bagian. Gunting untuk membelah stagen ditemukan di TKP," ujarnya.

Sementara Wakil Rektor III Universitas Negeri Malang, Prof Dr Syamsul Hadi, mengatakan, sehari-hari, ESB merupakan pribadi yang pendiam. Nilai akademisnya juga biasa. Hingga saat ini belum diketahui apa latar belakang masalah yang membuat

Oleh karena itu, belum diketahui secara pasti motif dari kenekatan mahasiswa semester tiga itu. ESB sehari-hari hanya tinggal berdua dengan adiknya itu dikenal memiliki sikap yang tertutup.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement