Jumat 27 Feb 2015 11:22 WIB

Selamatkan Keanekaragaman Hayati, Menjadi Biodiversity Warriors

Para pejuang Biodiversity Warriors saat menyusuri Gua Jomblang, Desa Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada bulan Desember 2014.
Foto: kehati.or.id
Para pejuang Biodiversity Warriors saat menyusuri Gua Jomblang, Desa Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada bulan Desember 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Fernan Rahadi

Pada era teknologi informasi saat ini, sangat mudah menyampaikan segala hal yang terjadi di lingkungan sekitar kita kepada khalayak luas. Apalagi zaman sekarang rasanya setiap orang, terutama anak-anak muda, sudah terbiasa dengan pemakaian perangkat elektronik sebagai sarana berinteraksi dengan sesama.

Hal inilah yang coba disasar Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI), sebuah yayasan pemberi hibah untuk berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati, melalui gerakan bernama Biodiversity Warriors. Melalui gerakan yang pertama kali diluncurkan pada 18 Juni 2014 tersebut, KEHATI mengajak anak-anak muda di seantero Indonesia untuk ambil bagian dari upaya menyelamatkan dan menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia melalui situs www.biodiversitywarriors.org.

Melalui situs tersebut, setiap peserta (warrior) dapat menginformasikan keanekaragaman hayati Indonesia dengan cara mengunggah foto, video, artikel, maupun katalog. Setiap warrior akan memiliki akun masing-masing dan setiap karya mereka yang diunggah akan memperoleh poin.

Dengan poin tersebut, setiap warrior bisa memantau peringkatnya pada situs tersebut hingga kian memotivasi mereka untuk aktif mengunggah karya. Nantinya, mereka yang memiliki minimal 1.000 poin akan berkesempatan diseleksi untuk mengikuti Camp & Journey ke wilayah-wilayah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi.

Communication Officer KEHATI, Rosyid Nurul Hakiim, mengatakan Biodiversity Warriors adalah gerakan yang sengaja didesain untuk mempopulerkan keanekaragaman hayati. Harapannya, tercipta kesadaran dari anak-anak muda tersebut terhadap keanekaragaman hayati yang ada di sekitar mereka.

"Kami ingin membangun kepekaan generasi muda terhadap kekayaan keanekaragaan hayati Indonesia. Keberadaan Biodiversity Warriors adalah sarana jejaring bagi para pemuda-pemudi yang memiliki minat yang sama, yakni keanekaragaman hayati," ujar Rosyid saat ditemui Republika, Senin (23/2) lalu.

Harapannya, ujar Rosyid, semakin banyak anak-anak muda yang saling berbagi informasi tentang keanekaragaman hayati di Indonesia. Kemudian, oleh Yayasan KEHATI, informasi yang disebarkan para warrior tersebut akan disalurkan kepada para pembuat kebijakan, organisasi lingkungan, dan lembaga penelitian.

Melalui saluran yang tepat, secuil informasi dari para Biodiversity Warriors tersebut akan mampu membuat perubahan. "Harapannya, di masa depan hal itu mampu membangkitkan apresiasi terhadap kekayaan hayati di negara ini. Sehingga pada akhirnya masyarakat akan dengan senang hati melestarikan dan melindunginya,” kata Rosyid.

Selain itu para Biodiversity Warriors ini juga akan dididik menjadi citizen scientist agar informasi yang dihasilkan dan kemudian dibagikan bernilai ilmiah. "Kami akan menyediakan forum online dan tatap-muka bagi pemuda-pemudi agar mereka bisa berinteraksi dengan para ilmuwan," tutur Rosyid menambahkan.

Adapun Camp & Journey pertama yang diinisiasi KEHATI telah digelar pada 5-7 Desember 2014 lalu di Gua Jomblang, Desa Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Kegiatan bertualang tersebut melibatkan 10 warrior terpilih hasil seleksi dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Mereka yang terpilih adalah yang dinilai paling aktif berbagai informasi di www.biodiversitywarriors.org dan berhasil mengumpulkan lebih dari 1.000 poin.

Selama tiga hari (5-7 Desember 2014), para generasi muda dari berbagai daerah di Indonesia ini dibawa oleh Yayasan KEHATI melakukan petualangan ke Gua Jomblang. Gua vertikal yang dikelola Cahyo Alkantana ini menjadi salah satu gua di kawasan Geo Park Gunung Sewu yang sedang mendapatkan perhatian dunia internasional.

"Mereka tidak hanya berpetualang melihat keanekaragaman hayati di Gua Jomblang. Para generasi muda diberikan pelatihan untuk dapat memberikan informasi yang benar dan menarik," ujar Rosyid.

salah satu warrior terpilih, Subhan Hadi, mengatakan, banyak sekali mendapatkan pengalaman dari kegiatan Biodiversity Warriors Journey ini. "Menyusuri gua merupakan pengalaman pertama yang sangat mengesankan. Bagi saya kegiatan ini sangat bermanfaat, bukan hanya pelatihannya yang kaya ilmu, tetapi juga bertemu para pemuda yang hebat-hebat. Kami saling berbagi pengalaman," ujar mahasiswa Jurusan Biologi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, tersebut.

Peserta lainnya, Tri Aulia Rahman dari Universitas Diponegoro, Semarang, mengatakan Biodiversity Warriors memberikan jalan untuk mendapatkan banyak teman yang memiliki minat yang sama. "Yang luar biasa, saya mendapatkan materi yang bermanfaat dari profesional kelas internasional," ujarnya. Ia berharap, dengan bergabung bersama Biodiversity Warrios, ia bisa terus berkontribusi untuk keanekaragaman hayati di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement