REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyarankan warga untuk mengonsumsi beras bulog khususnya warga yang terkena sakit gula karena kadar gulanya lebih rendah dibanding beras lainnya.
"Selain harganya lebih murah dibanding harga beras lain khasiatnya juga sangat bagus terutama bagi warga yang terserang penyakit gula. Harga beras bulog rata-rata Rp 9.500 per kilogram sedangkan harga beras lainnya berkisar antara Rp 11.500 hingga Rp 12.000 per kilogram," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Kamis (26/2).
Dia mengatakan, beras bulog mempunyai kualitas yang bagus dan warga tidak perlu ragu untuk mengonsumsinya selain itu juga dapat membantu perekonomian warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam mengonsumsi makanan pokok itu.
"Selama ini warga beranggapan bahwa beras bulog kurang bagus, padahal khasiatnya sangat bagus dalam upaya pengurangan kadar gula, jadi jika ingin menurunkan kadar gula cukup mengonsumsi beras itu," ujarnya.
Menurut dia, sebaiknya warga mencoba mengonsumsi beras tersebut sebagai upaya antisipasi jika harga beras naik yang dapat memberatkan perekonomian warga.
"Sebaiknya warga mulai mencoba mengonsumsi beras bulog agar nantinya terbiasa. Warga tidak perlu memaksakan membeli beras yang lebih mahal karena alasan kualitas dan rasa sebab beras bulog juga tidak kalah akan dua hal tersebut," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sedangkan harga masih dibatas kewajaran. "Diperkirakan untuk satu bulan kedepan stok beras cukup dan warga tidak perlu khawatir terhadap melonjaknya harga yang tinggi terhadap makanan pokok itu," ujarnya.