Kamis 26 Feb 2015 10:33 WIB

Pemasangan Patok Jalan Tol Sumatra Dilakukan Jumat

Jalan tol
Foto: M Syakir/Republika
Jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Pemasangan patok lokasi pembangunan jalan tol Sumatra di wilayah Kabupaten Lampung Selatan akan dilakukan mulai Jumat (27/2). Pekerjaan ini dilakukan oleh konsultan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).

"Pada Jumat (27/2) ini, mereka akan mulai memasang patok, dimulai dari titik nol kilometer di Kecamatan Bakauheni," kata Kepala Bidang Pelaksana Lapangan dan Pendataan Lahan Kemenpupera Imanullah, di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Rabu (25/2).

Ia mengatakan pemasangan patok tersebut hanya sekadar untuk penetapan lokasi yang selanjutnya diteruskan melakukan pendataan akurasi lahan penduduk. Menurut Imanullah, pemasangan patok tak berarti pembangunan jalan tol langsung berjalan.

Dia menyebutkan, titik-titik lokasi pembangunan jalan tol khususnya di wilayah Sub-Tim 1 meliputi Kecamatan Bakauheni, Penengahan, Ketapang, dan Palas masih belum baku atau tetap. Masih bisa terjadi pergeseran apabila pembangunan jalan tersebut mengganggu tempat yang disakralkan oleh masyarakat setempat, seperti pemakaman atau tempat yang dihormati.

"Kalau memang harus digeser, ya digeser, nggak musti menjadi suatu hal yang baku," ujarnya lagi.

Sementara itu, Sub-Tim 1 penetapan lokasi dari Pemprov Lampung Harun Al Rasyid mengatakan, setidaknya perlu waktu empat bulan untuk menentukan titik-titik lokasi definitif pembangunan jalan tol khususnya di wilayah sub 1 itu.

"Target kami empat bulan selesai, karena target utama penyelesaian pembangunan jalan tol ini tahun 2018," katanya pula.

Camat Penengahan Lukman Hakim menjelaskan, khusus daerahnya, titik pembangunan jalan tol Sumatera itu sebagian besar melintas di areal perkebunan warga.

Dia meyakini, lahan-lahan masyarakat yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan tersebut akan dibeli pemerintah dengan harga di atas standar atau 'ganti untung'.

Lukman mengatakan, rata-rata harga jual tanah di Kecamatan Penengahan berkisar Rp20 ribu--25 ribu per meter persegi (m2), namun untuk lahan pekarangan rata-rata bernilai Rp50 ribu/m2.

"Kalau harga akan disesuaikan, yang pasti di atas harga pasaran, tidak mungkin program pemerintah untuk menyengsarakan masyarakat," ujarnya lagi.

Pembangunan jalan tol di Lampung Selatan akan melintasi 13 kecamatan, yakni Bakauheni, Penengahan, Ketapang, Palas, Kalianda, Way Panji, Sidomulyo, Candipuro, Katibung, Merbau Mataram, Tanjung Bintang, Jati Agung, dan Natar.

Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP mengatakan, pihaknya diberikan waktu kurang lebih empat bulan untuk menyosialisasikannya.

"Kami akan berusaha dalam waktu tersebut dapat disosialisasikan kepada masyarakat," kata dia.

Ia mengharapkan masyarakat juga mendukung pembangunan jalan bebas hambatan ini, karena akan berdampak pada kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement