Kamis 26 Feb 2015 10:05 WIB
Pembegalan

Polda Metro Selidiki Penyebar Pesan Begal Hoax

Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2).  (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menyelidiki penyebar pesan singkat melalui telepon seluler bohong (hoax) mengenai pembegalan terhadap pengendara sepeda motor.

"Kami selidiki lewat Subdirektorat Cyber Crime untuk melacak pelaku penyebar isu (pembegalan) itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Kamis (26/2).

Ia menyatakan informasi isu pembegalan itu tidak benar dan diduga dilakukan orang yang sama untuk meresahkan masyarakat. Martinus mengimbau masyarakat yang menerima pesan singkat tersebut menyampaikan informasi kepada kepolisian untuk melacak pelakunya.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu juga meminta kepada masyarakat agar tidak resah dengan penyebaran isu peristiwa pembegalan, namun tetap waspada.

Sebelumnya tersebar pesan singkat tidak bertanggung jawab berisi "Terjadi pembegalan di Pamulang Tangerang Selatan Benda 2 ..baru banget pukul 20 : 00 korban tewas di tempat akibat dibacok menggunakan pedang. Pelaku lari ke arah Serpong bagi anda melihat seseorang yg menggunakan sepeda motor satria B 2446 WAF harap lapor polisi".

Pesan singkat yang mengatasnamakan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu juga menyebutkan daerah rawan begal motor di Jakarta. Martinus membantah pihaknya telah menginformasikan adanya kawanan begal yang akan beraksi di Jakarta dan sekitarnya, dan menyebarkan daerah rawan aksi kejahatan jalanan tersebut.

"Kenyataannya kondisi di Jakarta cukup aman dan tidak ada laporan yang mengkhawatirkan," ujar Martinus.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement