Kamis 26 Feb 2015 07:47 WIB

Dubes Inggris: Korupsi Banyak Terjadi di Negara Berkembang

Rep: C97/ Red: Ani Nursalikah
Moazzam Malik, the next British ambassador to Indonesia (file photo)
Foto: British Embassy Jakarta/file
Moazzam Malik, the next British ambassador to Indonesia (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam T Malik mengatakan tindakan korupsi rata-rata terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia. Padahal menurutnya Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi.

"Indonesia memiliki potensi perekonomian yang besar di dunia. Indonesia adalah negara besar di dunia selain Cina dan India yang memiliki penduduk tinggi yang berpotensi korupsi," ujar Moazzam dalam Diskusi Publik Menentang Gerakan Gratifikasi di Balai Kota, Rabu (25/2).

Ia menyebutkan 30 persen tindakan korupsi terjadi di negara dengan kepadatan penduduk tinggi. Namun, dia berpendapat negeri ini masih memiliki harapan karena pemimpinnya punya kepedulian memberantas koruspi. Moazzam mengatakan setidaknya pemberantasan korupsi menjadi ambisi publik Indonesia yang mulai dibangun bersama.

Dubes yang fasih berbicara bahasa Indonesia ini mengapresiasi upaya pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) yang dilaksanakan pemerintah Provinsi DKI dan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Ia berpandangan Jakarta bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Moazzam juga menyampaikan dukungannya pada Indonesia.

"Kami mendukung Indonesia memberantas korupsi, seperti yang kami lakukan di Malaysia, Cina, dan lainnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement