REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, dikejutkan dengan fenomena hujan es, Rabu (25/2) sekitar pukul 18.20 WIB. Kabar mengenai fenomena itupun menyebar cepat di status blackberry messenger maupun media sosial.
Salah satunya Rakhmat Hardiyansyah melalui akun instagramnya @rakhmathardiyansyah pada pukul 19.00 WIB. Dia memposting sebuah foto yang menunjukkan butiran es di tangannya, dengan caption: “Hujan Es terjadi di Palimanan Kab. Cirebon 25 Februari 2015 pukul 18.20 WIB.”
Saat dikonfirmasi, Rakhmat menjelaskan, hujan es terjadi di Desa Palimanan Timur, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, selama kurang lebih 15 menit di. Namun, menurutnya tidak ada kerusakan akibat hujan es tersebut.
Fenomena hujan es ternyata hanya terjadi di daerah tersebut. Di Kecamatan Gempol yang berdekatan dengan Kecamatan Palimanan, fenomena tersebut tidak terjadi.
''Abis magrib memang hujan deras. Tapi bukan hujan es,'' kata salah seorang warga Kecamatan Gempol, Andry.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Pujiono saat dikonfirmasi, menjelaskan, hujan es akan terjadi bila ada awan cimulonimbus (awan CB) yang sedang aktif atau awan CB yang sudah matang yang mencapai lapisan pendingin super dingin menjadi butir-butir es kemudian turun karena gravitasi. Butir es itu turun ke permukaan bumi sebagai hujan es bersama butir-butir air hujan yang deras.
''Fenomena hujan es bisa terjadi di mana saja,'' tandas Pujiono melalui pesan singkat.