Rabu 25 Feb 2015 23:41 WIB

'Volume Sampah DKI Alami Peningkatan'

Seorang pekerja sedang memilah sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Seorang pekerja sedang memilah sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--PT Godang Tua Jaya selaku pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang mencatat adanya penambahan volume sampah warga DKI Jakarta hingga dua kali lipat pada 2015.

"Kalau tahun sebelumnya hanya 5.300 ton per hari, kali ini bisa sampai rata-rata 6.000 ton per hari," kata Pengelola TPST Bantar Gebang Rekson Sitorus di Bekasi, Rabu (25/2).

Menurut dia, jumlah sampah dari Jakarta yang dibuang ke Bantargebang, Kota Bekasi, itu tidak menyulitkan pihaknya dalam hal pengelolaan. Pengelolaan, kata dia, masih bisa ditangani dengan baik.

Dikatakan Rekson, peningkatan volume sampah tersebut berlangsung sejak akhir tahun 2014, tepatnya selama musim hujan berlangsung.

"Peningkatannya masih relatif wajar karena masih bisa kita kelola secara baik," katanya.

Menurut dia, sejumlah strategi pun telah disiapkan pihaknya guna mengantisipasi terjadinya antrean truk dan penumpukan sampah.

Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan mengoperasikan empat zona pembuangan sekaligus di TPST Bantar Gebang. Sebab jika hanya satu zona yang dibuka, bisa-bisa sampah tidak tertampung.

Menurut dia, tumpukan sampah di masing-masing zona juga dikelola secara rutin guna menghindari terjadinya longsor yang membahayakan nyawa para pemulung.

"Kita rutin melakukan pemeliharaan saluran agar tidak tersumbat sampah ataupun lumpur," katanya.

Dikatakan Rekson, tumpukan sampah di TPST Bantargebang masih dalam kategori aman yakni mencapai 15 hingga 18 meter. Kondisi itu, kata dia, masih memungkinkan untuk digunakan selama beberapa tahun ke depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement