Rabu 25 Feb 2015 22:41 WIB

Zulkifli Hasan: Mayoritas Kader PAN Ingin Perubahan

Calon ketum PAN Zulkifli Hasan didukung mantan ketum PAN Sutrisno Bachir (kanan).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Calon ketum PAN Zulkifli Hasan didukung mantan ketum PAN Sutrisno Bachir (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Calon Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menilai mayoritas kader partai berlambang matahari itu menginginkan perubahan. Ia pun optimis dalam Kongres PAN ke depan, ia bisa terpilih menjadi ketua umum yang baru.

"Saya sampaikan bahwa mayoritas DPD maupun DPW menginginkan perubahan," kata Zulkifli seusai melakukan pertemuan dengan beberapa pimpinan Muhammadiyah di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu (25/2).

Dia mengatakan akan menawarkan beberapa perubahan dari konsep kepengurusan di tubuh PAN saat ini, antara lain membentuk otonomi dewan pengurus wilayah.

"Kami akan jadikan PAN sebagai rumah besar Indonesia dengan otonomisasi (kepengurusan partai) seluas-luasnya," kata dia.

Selain itu, Zulkifli juga menegaskan kembali mengenai penyelenggaraan konvensi calon Presiden. Dia menilai melalui konvensi, seluruh anak bangsa yang potensial akan mendapat kesempatan menjadi capres, tidak lagi selalu tertuju pada ketua umum partai.

"Kalau terpilih saya akan bikin konvensi. Sehingga capres yang terpilih akan betul-betul mewakili aspirasi rakyat," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini.

Sementara itu, salah satu anggota tim sukes Zulkifli Hasan, Totok Daryanto megklaim Zulkifli telah mendapatkan dukungan dari 360 suara dari 596 suara kader PAN seluruh Indonesia yang diperebutkan.

"Berarti sudah 60 persen kan?," kata Totok.

Kongres IV PAN dijadwalkan berlangsung 28 Februari hingga 3 Maret 2015 di Bali, dengan salah satu agendanya pemilihan ketua umum. Ada dua calon ketua umum antara lain Hatta Rajasa selaku calon petahana dan Zulkifli Hasan. Kedua calon ketua umum itu akan bersaing mendapatkan total 596 suara kader PAN seluruh Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement