REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Duta Besar RI untuk PBB, Makarim Wibisono, memaparkan dalam hubungan perekonomian, Indonesia dan Brazil dinilainya sangat kondusif. Kedua belah pihak bersinergi secara menguntungkan.
Dia menjelaskan Indonesia berkepentingan untuk membeli sejumlah komoditi Brazil. “Posisi Indonesia selama ini adalah konsumen komoditi Brazil,” imbuh Makarim, saat dihubungi, Rabu (25/2).
Hubungan seperti itu menurutnya tidak berkaitan dengan hukuman mati yang dijatuhkan kepada warga Brazil karena kasus peredaran narkoba. Indonesia menurutnya dapat memberikan penjelasan kepada Brazil kenapa hukuman mati harus dilakukan.
Hukuman tersebut menurutnya dapat dibicarakan dengan bijak sehingga dapat memunculkan pemahaman. Hal ini dinilainya tidak akan mempengaruhi hubungan bisnis kedua belah pihak.
Menurutnya, komunikasi politik antara Brazil dan Indonesia harus lebih intensif. Hal ini ditempuh untuk membuat hubungan bilateral kedua pihak semakin baik.
Dia memaparkan komunikasi politik yang lebih intensif adalah keniscayaan bagi kedua belah pihak. "Ini untuk mencapai tujuan keharmonisan hubungan bilateral," imbuh mantan duta besar Indonesia untuk sejumlah negara ini.
Brazil dan Indonesia diharapkannya dapat duduk bersama. Mereka dapat berdialog dan saling menyampaikan kepentingan negara masing-masing.