REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Meski sebagian daratan Belanda lebih rendah dari permukaan laut, negeri Kincir Angin itu berhasil menghindarkan bencana banjir dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan berbagai teknologi. Catatan prestasi tersebut memotivasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk berguru melalui jalinan kerjasama.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi ketika menerima Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol di Surabaya, Rabu (22). Kepada Swartbol, Sukardi berharap, selain membuka ruang investasi, Pemprov Jawa Timur juga berharap dapat menjalin kerjasama penanganan banjir.
“Pemprov Jatim bisa bekerjasama dengan Belanda untuk mengatasi banjir yang terjadi di beberapa wilayah Jatim seperti Jember, Pasuruan dan Sampang,” tutur dia.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Drs. Rob Swartbol merespons, Surabaya yang merupakan ibukota dari Jawa Timur adalah jantung perekonomian Indonesia setelah Jakarta.
Meskipun hubungan Belanda dan Jatim sudah terjalin lama, akan tetapi masih belum dirasa cukup.
“Banyak potensi yang biia dikerjakan antara dua belah pihak. Hal itu didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat,kemudahan berinvestasi dan kepemimpinan yang kuat. Dengan kondisi seperti itu, akan membuat pengusaha Belanda merasa nyaman untuk berinvestasi di Jatim, “ ungkapnya.
Menurutnya, sektor yang menjadi sasaran untuk peningkatan kerjasama Jawa Timur-Belanda, yakni sektor maritim, industri, perdagangan, budaya dan pariwisata.
“Belanda siap membantu Jawa Timur dalam pengelolaan sampah dan limbah, serta penanganan dalam menghadapi banjir. Belanda memiliki teknologi yang tepat dalam menghadapi hal tersebut. Belanda ingin, menjadi investor nomor satu di Jatim,” kata dia.