Rabu 25 Feb 2015 12:45 WIB

Ribuan Pemuda Lahirkan Sejarah Baru KNPI

Gubernur Papua, Lukas Enembe (tengah) diapit Ketua Umum DPP KNPI Taufan E.N  Rotorasiko (kiri) dan Menpora Imam Nahrawi serta para pengurus KNPI saat konferensi pers usai pembukaan Kongres KNPI  XIV di Jayapura, Papua, Selasa (24/2) malam.
Foto: knpi
Gubernur Papua, Lukas Enembe (tengah) diapit Ketua Umum DPP KNPI Taufan E.N Rotorasiko (kiri) dan Menpora Imam Nahrawi serta para pengurus KNPI saat konferensi pers usai pembukaan Kongres KNPI XIV di Jayapura, Papua, Selasa (24/2) malam.

JAYAPURA -- Lebih dari seribu pemuda dari berbagai daerah berkumpul pada pembukaan Kongres Komite Pemuda Indonesia (KNPI) ke XIV di Jayapura, Papua, Selasa (24/2) Malam. Perjalanan jauh ke Bumi Cenderawasih tidak menjadi halangan bagi para pemuda dari Sabang hingga Merauke untuk melakukan pertemuan dan silaturahmi serta berkongres pada 25-28 Februari 2015 di Jayapura. 

Kongres XIV KNPI dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Kongres ini menjadi sejarah baru bagi KNPI karena pertama kali digelar di wilayah timur Nusantara. Kongres juga dan terutama mengingatkan pada semangat para pemuda dari berbagai daerah berkumpul dan bersatu pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, yang melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda 1928 yang menjadi cikal bakal terbentuknya Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua Umum DPP KNPI 2011-2015, Taufan EN  Rotorasiko menegaskan bahwa kongres KNPI di Papua akan  punya arti dan makna yang  penting dalam perjalanan sejarah  dan peran perjuangan pemuda Indonesia. Kongres KNPI di Papua ini selain melengkapi Sumpah Pemuda Indonesia yang telah terselenggara tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta juga membangun kembali rasa persatuan dan kesatuan pemuda serta rasa pemuda serta rasa cinta republik Indonesia.

Saat Sumpah Pemuda pertama kali dideklarasikan pada tahun 1928 telah dihadiri oleh beberapa organisasi pemuda dari berbagai daerah yakni Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, dan tidak ada Jong Papua. “Melalui kongres KNPI ke XIV di Jayapura, Papua adalah melengkapi Sumpah Pemuda yang dideklarasikan tahun 1928,” ujar Taufan dalam siaran persnya, Rabu (25/2).

Kongres KNPI di kota Jayapura, di Papua juga merupakan penegasan bahwa propinsi Papua adalah propinsi yang aman untuk pembangunan ekonomi dan tujuan wisata. “Diharapkan Kongres KNPI di Papua mendorong percepatan provinsi Papua mencetak pemuda pemudi menuju kepemimpinan Nasional maupun Internasional,” tambah Taufan.

Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, Pemerintah Provinsi dan masyarakat Papua sangat senang dan menyambut dengan baik kebijakan DPP KNPI memilih Jayapura sebagai kota diadakannya kongres nasional KNPI ke XIV.  “Tugas kami selaku pemerintah provinsi, panitia dan masyarakat bukan hanya menyukseskan kongres KNPI di Jayapura dan Papua. Tapi kami ingin mengatakan kepada bangsa Indonesia dan dunia bahwa kota Jayapura itu aman untuk penyelenggaraan pertemuan tingkat nasional dan internasional. Itu yang sangat penting,” kata Lukas Enembe.

Menpora Imam Nahrawi juga berharap pelaksanaan Kongres KNPI di Papua itu dapat melahirkan sejarah baru yakni Sumpah Pemuda II yang bermakna sebagai momentum tonggak sejarah kepemudaan di Tanah Air. "Sumpah pemuda I pada 28 Oktober 1928 bermakna perjuangan bangsa Indonesia, dan sumpah pemuda II pada momentum kongres ini bermakna tonggak sejarah kepemudaan di Indonesia,"kata Menpora disambut tepuk tangan meriah para hadirian yang didominasi kaum muda itu.

Kongres KNPI ke XIV ini dihadiri oleh 1.200 peserta dan tamu undangan. Para tamu undangan yang hadir dalam kongres adalah seluruh DPP,  DPD KNPI tigkat 1 dan 2 serta KNPI perwakilan malaysia dan pimpinan OKP Nasional dan beberapa  organisasi  kepemudaan tingkat lokal dan peninjau. “Ini menunjukan bahwa KNPI telah berhasil melakukan konsolidasi internal empat tahun belakangan ini. Semua sangat mendukung Jayapura, Papua, sebagai kota diselenggarakannya kongres nasional. “Mimpinya saya selaku Ketum DPP KNPI adalah suatu saat nanti Indonesia punya Presiden dari Papua," tutur Taufan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement