Rabu 25 Feb 2015 13:07 WIB

Ini Tiga Target Besar PT Transjakarta

Calon penumpang membeli kartu uang elektrik di Halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, Ahad (22/2).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Calon penumpang membeli kartu uang elektrik di Halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, Ahad (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyusun tiga target besar yang harus segera tercapai dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

"Terobosan-terobosan akan terus kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Maka dari itu, sedikitnya ada tiga target besar yang ingin segera kita capai," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih di Jakarta, Rabu (25/2).

Menurut pria yang akrab disapa Kosasih itu, ketiga target besar yang ingin segera dicapai tersebut antara lain penambahan armada bus, renovasi halte dan integrasi tiket dengan Kopaja dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB).

"Jumlah penumpang Transjakarta setiap hari bisa mencapai lebih dari 300.000 orang. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah armada yang kita punya sekarang. Sehingga, perlu dilakukan penambahan bus," ujar Kosasih.

Terkait renovasi halte, dia menuturkan pihaknya akan melengkapi halte-halte Transjakarta dengan beragam fasilitas, diantaranya toilet, kafetaria dan Wi-Fi. "Dengan adanya berbagai fasilitas itu di halte-halte, maka diharapkan dapat menarik minat lebih banyak pengguna kendaraan pribadi agar segera beralih ke kendaraan umum," tutur Kosasih.

Sementara itu, terkait penerapan sistem tiket elektronik atau e-ticketing, dia mengungkapkan sejauh ini pihaknya telah mendapat banyak manfaat atau keuntungan. "Banyak keuntungan yang kita peroleh dari penerapan e-ticketing, di antaranya mengurangi antrian di halte-halte sekaligus mencegah kebocoran hasil penjualan tiket," ungkap Kosasih.

Selain itu, dia menambahkan melalui penerapan sistem e-ticketing, maka kini pihaknya tidak perlu lagi menyiapkan uang-uang koin untuk kembalian para penumpang.

"Sebelum e-ticketing, biasanya setiap hari kami harus menyiapkan sampai dua ton uang koin untuk kembalian. Tapi dengan adanya e-ticketing di semua koridor, kami tidak perlu lagi menyiapkan uang koin," tambah Kosasih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement