REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BARAT DAYA -- Bupati Aceh Barat Daya Jufri Hasanuddin bertekad lima tahun ke depan, kabupaten ini diperhitungkan sebagai daerah penting di Pantai Barat Selatan Aceh. Hal itu dikatakan Bupati Jufri saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Susoh, yang digelar di gedung pertemuan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Selasa (24/2).
Untuk menjadi daerah penting, kata Jufri, Aceh Barat Daya harus membangun beberapa infrastruktur yang monumental sebagai pendukung. “Kita akan mulai pembangunan Pelabuhan Teluk Surin, jalan dua jalur, dan pasar modern,” ujar Jufri dalam siaran persnya yang disampaikan ke Republika, Selasa (24/2).
Pelabuhan Teluk Surin, kata Jufri Hasanuddin, sesuai dengan program tol laut yang digagas Presiden Jokowi dalam Nawacita. Bahkan, kata dia, pembangunan pelabuhan sudah digagas sejak lama sebelum Jokowi menjadi presiden.
Beberapa waktu lalu di Istana Bogor, kata Bupati Jufri, di depan Presiden Jokowi ia memaparkan pentingnya kehadiran Pelabuhan Teluk Surin. “Posisinya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Selama ini jalur transportasi laut lebih banyak melewati Selat Malaka dan jalur laut di sana sudah padat. Untuk mengurainya perlu dibangun pelabuhan di Samudera Hindia,” tutur Jufri.
Pelabuhan Teluk Surin telah ditetapkan dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) sesuai surat Menteri Perhubungan E.E Mangindaannomor KP 725 yang dikeluarkan pada 14 Agustus 2014.
Selain itu, akan dibangun jalan dua jalur selebar 30 meter,sepanjang 64 kilometer, sejak Lembah Sabih hingga Babahrot. Di beberapa tempat, kata bupati, bakal dibangun under pass atau terowongan. Contohnya, di jembatan Krueng Batee.
“Supaya ketika jumlah kendaraan bermotor bertambah banyak beberapa tahun ke depan, tidak terjadi kemacetan,” paparnya.