Selasa 24 Feb 2015 18:12 WIB

Pasokan Gas Elpiji di Priangan Timur Aman

Rep: c71/ Red: Angga Indrawan
Tabung gas tiga kilogram
Foto: M Syakir/Republika
Tabung gas tiga kilogram

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ketua Hiswana Migas Priangan Timur, Wawan Ugan menyebut pasokan gas elpiji 3 kg di wilayah kerjanya relatif aman terkendali. Wawan mengimbau masyarakat yang berada di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan Banjar agar tidak melakukan panic buying dan tetap membeli gas sesuai dengan kebutuhan.

"Untuk wilayah Priangan Timur jangan sampai panik. Kami pun saat ini juga terus melakukan antisipasi," ujar Wawan, Selasa (24/2). Sebelumnya, sejumlah daerah lain di Jawa Barat mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kg.

Sebagai antisipasi, pihaknya meminta penambahan pasokan baik itu yang dilakukan pada hari libur maupun pada hari kerja. Pada hari libur, ia meminta penambahan pasokan sebesar 50 persen. Sementara pada hari kerja, ia meminta penambahan pasokan sebanyak 50 hingga 70 persen. Hal itu, kata Wawan merupakan bagian upaya pihaknya untuk menjaga pasokan elpiji 3 kg.

Meski begitu, Wawan mengakui tidak bisa mengatur harga di tingkat eceran. Oleh karena itu, kerap terjadi perbedaan harga di tingkat pangkalan dan pengecer. Namun, Wawan bisa menjamin harga di pangkalan dan agen sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk elpiji 3 kg sebesar Rp 16 ribu per tabung.

 

Terkait hal tersebut, baik Hiswana Migas Priangan Timur dan Pertamina menetapkan aturan yang tegas. "Kalau ada yang menaikkan harga di luar aturan segera laporkan. Izinnya bisa segera dicabut," ujar Wawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement